Kebiasaan Rejang Sebelum Pergi Merantau
Kebiasaan yang irrasional 'ritualistik' berhubungan dengan kepercayaan kepada para leluhur, budaya yang kini masih tetap bertahan dan diyakini sebagian masyarakat khususnya daerah-daerah pedesaan.Â
Izin pamit dan mohon doa restu sebelum berangkat, pergi meninggalkan tanah asal kelahiran 'kampung halaman'Â menuju daerah tujuan, tanah rantau.
Dengan harapan semoga selalu diberikan keselamatan, dijauhi dari semua macam bala, dipermudahkan dari macam urusan, dipermudahkan, dan terbuka pintu jalan kearah yang baik-baik. Seperti niat awal ketika berangkat, yaitu meraih mimpi keberhasilan.Â
Aneka bentuk rupa cara dilakukan masyarakat berhubungan dengan merantau, dijumpai sebuah prosesi ritual adat ditemui di daerah penulis, yaitu orang Rejang.
Dipercayai upaya untuk seseorang, agar perjalanan yang ditempuh dapat berjalan baik diberikan jalan yang lapang. Dan bagi keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan tidak bersedih hati atas kepergian keluarganya yang merantau.
Adapun yang kadang dilakukan meski tidak semua masyarakat masih melakukannya, hanys gelintir dari yang masih tetap menjalani tradisi ini, yang penulis simak ditempat disekitar tempat tinggal;
Pertama. Acara doa, yakni acara doa syukuran sebelum keberangkatan.
Biasanya ahli rumah mengundang keluarga besar dalam satu garis keturunan berkumpul, dan tetangga disekitar membuat jamuan kecil-kecil, berbeda dengan acara hajatan atau acara besar.