Mohon tunggu...
Ibra Alfaroug
Ibra Alfaroug Mohon Tunggu... Petani - Dikenal Sebagai Negara Agraris, Namun Dunia Tani Kita Masih Saja Ironis

Buruh Tani (Buruh + Tani) di Tanah Milik Sendiri

Selanjutnya

Tutup

Politik

Cinta SBY Kepada Demokrat Sedang Diuji, AHY atau Kemaslahatan Partai

7 Maret 2021   07:13 Diperbarui: 7 Maret 2021   07:23 309
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mungkin inilah kira-kira gambaran kekisruhan Demokrat versi awamologi, sudut pandang orang deso. Hasil pengamatan isu yang digoreng habis-habisan di berbagai media dan seloroh para elit menyikapinya.

Dengan terpilihnya Moeldoko versi KLB Deli Serdang. Menuai ragam tafsir, menilai legalitas sang ketua umum, AHY atau Moeldoko. Ketua umum versi A atau versi B yang nanti disetujui oleh pemerintah. Bahkan ramalan eksistensi Demokrat nanti. Dualisme kepemimpinan.

Dua matahari, manakah yang paling terang buat Demokrat itu sendiri. Yang diterima dan yang akan tertutup oleh awan, kita lihat angin mana yang paling kencang tuk menjauhi dari sang awan, awan hitam dengan sendiri menghampiri tanpa perlu adanya angin.

Dualisme kepemimpinan pada Partai Demokrat, sangat jelas mempengaruhi elektabilitas parpol dalam kancah politik mendatang. Dan sudah barang pasti membuat kegamangan pemimpin pada tingkat ranting/cabang disetiap daerah.

Pada sisi lain sudah barang pasti menjadi tepuk sorak dan sorai bagi partai lain, merasa sangat diuntungkan dengan polemik yang sedang dialami Demokrat. Minimal merebut simpati di daerah yang selama ini dianggap sebagai basis/lumbung suara bagi Demokrat.

Pemilu 2024 masih terhitung 3 tahun lagi, secara kalkulasi politik, jelas masih ada kesempatan buat Demokrat untuk menata lembaran baru, menghapus kelamnya lembaran lama yang sudah dilalui. Yups, bagaimana respon Demokrat akan permasalahan ini. Terlebih buat Pak SBY, figur yang selama ini sangat berpengaruh Di Demokrat.

Kemaslahatan Partai-kah atau Anak-kah yang menjadi standar utama untuk kejayaan partai. Menyonsong genderang politik mendatang?

Menunggu langkah SBY menjaga Eksistensi AHY atau Eksistensi Partai

Nah, langkah manakah yang diambil melihat kondisi partai yang diambang karam, yang dulu sempat berjaya sebagai partai besar, diperhitungkan. Kini terancam terpecah belah, bahkan bisa jadi bubar sebelum pesta rakyat dimulai.

Jika kepentingan partai lebih diutamakan daripada kepentingan pribadi dan kelompok tertentu. Kemungkinan Demokrat masih menjadi rival tangguh buat para kompetitor.Namun sebaliknya kepentingan ego pribadi diutamakan, maka alamat kehancuran sudah tampak di depan mata, menurutku.

Melihat kejadian ini, kecemasan, kegelisahan dan ketakutan yang selama ini terbersit menjadi nyata jadinya. Sudah barang tentu kegundahan SBY mesti untuk dimaklumi, selaku orang tua, nasib sang putra sudah diujung tanduk, genting dan rasa was--was. Dengan istilah kata kecintaan dengan partai Demokrat sedang diuji, buat pak SBY.

Berupaya sekeras mungkin untuk menjaga posisi sang anak sulung, agar tetap bertahan disinggasana namun terancam pecah. Atau menyelamatkan partai atas dasar kepentingan bersama, dengam mendukung hasil KLB Deli Serdang atau membuat KLB baru dengan meng-isla pihak yang sedang bertikai. Anak pun harus dikorbakan, sungguh pilihan yang sulit teman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun