Mohon tunggu...
Muji Pangestu
Muji Pangestu Mohon Tunggu... Lainnya - Muji pangestu

Geography education

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

KKN UNS Era Covid-19, Mahasiswa UNS Berikan Edukasi Bahaya Covid-19 Melalui Metode Story Telling

2 Agustus 2020   15:03 Diperbarui: 2 Agustus 2020   14:52 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bahaya COVID-19 yang masih mengancam, tidak mengurungkan niat Perguruan Tinggi Universitas Sebelas Maret Surakarta untuk tetap menerjunkan 2045 mahasiswanya dalam memberikan pengabdian masyarakat sebagai bukti Tri Dharma Perguruan Tinggi pada kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Batch 2. Dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan di masa pandemi COVID-19, pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) tersebut dilakukan individu di wilayah domisili para mahasiswa masing-masing.

 Di Dusun Puton, RT/RW 01/02, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang menjadi wilayah cakupan dalam pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Sebelas Maret Surakarta, sebelumnya wilayah tersebut belum pernah menjadi tempat rekomendasi penyelenggaraan KKN Universitas Sebelas Maret Surakarta. Namun kini, karena satu mahasiswi UNS dari Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan (FKIP) yaitu Ressa Nur Ambar Wilujeng dengan arahan Dr.agr. Muhammad Cahyadi S.Pt., M. Biotech selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) mengerahkan segala pemikiran dan inovasi untuk memberikan pengabdian di tengah pandemi COVID-19 di wilayah tersebut, selama rentang waktu 32 hari.

Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang dilakukan oleh mahasiswi tersebut mengambil tema besar terkait “Pendidikan selama COVID-19”. Berawal dari banyaknya media yang memberitakan terkait kasus COVID-19 yang juga menyerang usia anak-anak, bukan hanya menyerang usia orang dewasa, membuat mahasiswi tersebut berupaya memberikan ide kreatifnya terkait pencegahan COVID-19 pada anak-anak yaitu melalui “metode story telling sebagai upaya supporting pemahaman COVID-19 pada anak-anak”. Sebelumnya yang dilakukan adalah mempersiapkan alat bantu dengan memanfaatkan kertas origami yang dilipat menyerupai bentuk ikan, agar cerita yang nantinya di dengarkan oleh anak-anak lebih hidup dengan adanya interaksi diantara mereka. Kemudian mahasiswi tersebut mengumpulkan dan memahami informasi terkait COVID-19 melalui berbagai media yang mudah ditemukan dan tentunya dengan sumber terpercaya sebagai bahan materi dalam ceritanya. Layaknya seorang dalang yang sedang memainkan wayang, kegiatan tersebut memberikan keceriaan ketika berlangsung, tidak hanya dominan pada satu orang yang bercerita dan yang lainnya mendengarkan, tetapi mahasiswi tersebut juga mengajak anak-anak untuk berinteraksi melalui pertanyaan-pertanyaan terkait perasaan mereka selama adanya COVID-19 dan sesekali memberikan nyanyian terkait pemahaman dan pencegahan COVID-19 yang telah dipelajarinya melalui media virtual youtube, harapannya adalah agar materi yang disampaikan dapat mudah dipahami dan dilakukan oleh anak-anak di setiap kegiatannya.

Terakhir, mahasiswi tersebut menambahkan bahwa “semuanya berawal dari hal yang kecil, lalu berubah menjadi hal yang besar, yang bisa kita lakukan adalah memilih jalan yang tepat untuk membuat hal besar itu menjadi hal yang baik”.  

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun