Mohon tunggu...
Mujab Mujab
Mujab Mujab Mohon Tunggu... Buruh - Wahana menuangkan karya dan gagasan

Saya aktif di Serikat Paguyuban Petani Qaryah Thayyibah. Selain itu aktif di Komunitas Belajar Qaryah Thayyibah sejak tahun 2003 hingga sekarang.

Selanjutnya

Tutup

Money

Ekonomi dan Ekologi dalam Pertanian

24 Juni 2020   02:31 Diperbarui: 27 Juli 2020   13:27 838
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tanaman padi dalam perawatan petani dengan latar belakang gunung merbabu, Jawa Tengah

Saat beraktifitas dalam dunia tanam menanam dan mengolah lahan anda sudah bertani. Ketika bertani menjadi profesi di sebut petani. Petani bisa hanya berprofesi dalam dunia tanam menanam saja/ bercocok tanam atau sekaligus sebagai pengolah lahan. Dari statusnya petani terbagi menjadi petani pemilik lahan, petani penggarap dan penyewa lahan atau petani serabutan karena memiliki pekerjaan lain.

Petani dan bertani memiliki kaitan dengan beberapa aspek. Diantarannya aspek ekologi dan  ekonomi. Petani dan pelaku usaha tani boleh bebas beraktifitas bertani, akan tetapi aspek aspek di atas akan  berkaitan dengan dirinya dan usahanya baik langsung atau tidak langsung. 

Aspek ekologi dan ekonomi perlu diperhatikan ketika seseorang hendak bertani, pengin menjadi petani hingga ketika menyusun rencana usaha, rencana pemasaran, hingga rencana hidupnya.

Aspek ekologi atau lingkungan

Aspek ini cukup dekat dengan petani dan aktifitas bertani.  Lingkungan harus dijaga kelestariannya sehingga bisa memberikan daya dukung kuat untuk bertani. Aspek lingkungan meliputi tanah untuk menanam. Kemudian air untuk mengairi tanaman dan lahan pertanian. 

Tanah dan air ini aspek dasar pertanian kaitannya dengan lingkungan. Lahan subur dan ketersediaan air menjadikan pertanian memberikan hasil optimal. dari sini muncul pertanian ramah lingkungan, pertanian organic, pertanian terintegrasi dan lain sebagainya.

Lalu ada udara atau atmosfir yang berkaitan dengan angin, suhu, cuaca, iklim, kelembaban, hingga penyerbukan dan pembuahan. Tumbuhan butuh suhu tertentu agar bisa tumbuh dengan baik. Secara umum bumi ini bisa ditumbuhi tumbuhan termasuk tumbuhan pertanian karena atmosfir. Bisa dibandingkan dengan planet lain yang atmosfirnya berbeda dengan bumi tidak bisa ditanami.  

Jika terlalu panas misalnya bisa menyebabkan tumbuhan layu dan mati. Begitu juga jika terlalu dingin tidak bisa tumbuh dengan baik. Cuaca, iklim, arah angin, posisi bintang di langit, terbit dan terbenam matahari dan lain sebagainya menjadi aspek penting yang dipelajari. 

Lahirlah ilmu pranata mangsa, ilmu titen, dan ilmu ilmu lain yang terkait dengan pengenalan lingkungan. Penamaan pasaran, hari, minggu, bulan, tahun, windu, tidak terlepas dari aspek pemahaman dan penghayatan terhadap lingkungan.

Ada juga aspek biodiversity yang memungkin bertani berkelanjutan dan tersediannya banyak pilihan varitas. Bertani juga berkaitan binatang dan hewan hingga peternakan dalam batas tertentu. Binatang ternak sebagai tenaga pembajak dan penyedia pupuk. Binatang lain berperan dalam proses penyerbukan, pembuahan, hingga musuh alami bagi hama.

Jaman dahulu ilmu pertanian sudah maju termasuk di Nusantara. Bangsa ini berhasil mendirikan sejumlah kerajaan besar dan hebat dengan menjadikan pertanian sebagai penopangnya. Ilmu pertanian dengan berbasis pada lingkungan dan kearifan local adalah kunci keberhasilannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun