Dalam pidato kebudayaan tahun 1977, Mochtar Lubis menyatakan sifat orang Indonesia adalah ramah, suka gotong royong, dan artistik. Namun, ada pula kritiknya seperti sifat munafik, feodal, suka percaya takhayul, dan lemah karakter. Mochtar Lubis adalah seorang jurnalis, novelis dan budayawan hebat yang pernah dimiliki Indonesia, seorang jurnalis dan novelis Indonesia yang turut mendirikan Indonesia Raya dan majalah sastra bulanan Horison. Novelnya yang berjudul Senja di Jakarta merupakan novel Indonesia pertama yang diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris.
Dari pernyataan itu ada sifat positif yang patut dipelihara dan dijadikan basis gerakan pembangunan, yakni suka bergotong royong. Sifat ini seyogyanya tidak mudah tergerus oleh tsunami modernisasi yang cenderung berciri individualistik. Gotong royong menandakan bahwa orang Indonesia senang membantu atau menolong dan senang bila saudaranya, tetangganya, sahabatnya bahagia dan sejahtera karena dukungannya. Bila ada yang susah, tak segan orang Indonesia mengulurkan tangannya untuk membantu seseorang agar tak lagi mengalami kesusahan. Sifat indigenous orang Indonesia ini sudah saatnya dieksplorasi dalam sebuah gerakan sistematis yang bertujuan mewujudkan kesejahteraan bersama rakyat Indonesia.
Sifat dan karakter yang demikian ini sudah sangat difahami oleh salah satu founding fathers Indonesia, Bung Hatta. Beliau meyakini bahwa model yang paling cocok diterapkan di Indonesia dalam membangun ekonomi dan solusi memperbaiki ekonomi rakyat adalah Koperasi karena memiliki prinsip gotong royong dan saling tolong, demokratis dan berkeadilan. Dalam koperasi tidak ada hegemoni dan monopoli, yang ada partisipasi ekonomi yang menyejahterakan setiap anggotanya sehingga koperasi dulu dipandang sebagai "soko guru" ekonomi Indonesia. Dengan demikian, sangat tepat bila Presiden Republik Indonesia, Bapak Prabowo Subianto, menggalakkan pembentukan Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) di setiap Kelurahan dan Desa. Kebijakan ini sangat strategis dalam kerangka memperkuat ekonomi rakyat agar tidak selamanya menjadi subordinasi dari gempuran ekonomi kapitalistik. Koperasi ini akan mampu menciptakan keseimbangan dan keadilan ekonomi dalam gerak pembangunan nasional.
Untuk mendukung kebijakan Presiden Republik Indonesia tersebut, rakyat harus terlibat secara masif bergotong royong menciptakan suasana kerja yang kondusif bagi tumbuhkembangnya Koperasi Desa Merah Putih dengan dilandasi kejujuran, amanah, tanggungjawab dan berorientasi kepada kekeluargaan dan kebersamaan mewujudkan kesejahteraan rakyat. Rakyat harus berusaha memberikan tauladan dan uswatun hasanah dalam bekerja menerapkan prinsip tata kerja dan tata kelola yang baik dan mengutamakan kepentingan masyarakat. Rakyat harus meninggalkan pola-pola dan cara-cara kerja dan pengelolaan yang manipulatif, koruptif dan individualistik. Rakyat harus bertekad menjadikan Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) sebagai wadah, alat dan sekaligus energi dahsyatnya membangun kesejahteraan desanya, dimana kesejahteraan desa itu akan berkontribusi bagi kesejahteraan secara nasional. Sifat gotong royong dan kekeluargaan itu harus muncul menjadi kekuatan gerakan ekonomi KDMP.
Sudah saatnya, rakyat membangun ekonominya dengan model ekonomi yang sesuai dengan sifat dan karakter asli Indonesia agar benar-benar mampu mewujudkan kesejahteraan rakyat yang senantiasa dicita-citakan oleh seluruh bangsa Indonesia. Koperasi harus menguat dan berfungsi sebagai motor penggerak utama ekonomi nasional. Beberapa negara telah membuktikan betapa koperasi berperan besar dalam sistem ekonomi nasionalnya, antara lain : Amerika Serikat, Kanada, Denmark, Jerman, India dan Inggris. Yang menarik sebagian besar negara-negara yang sukses koperasinya itu adalah negara-negara penganut Kapitalisme yang fanatik. Denmark, salah satu negara di kawasan skandinavia yang paling terkenal kesuksesan pengelolaan koperasinya. Kesuksesan ini ternyata sangat berkolerasi dengan sejarah dan tradisi panjangnya dalam upaya menyejahterakan penduduknya melalui produksi dan perdagangan yang dikelola koperasi dalam skala besar. Perkumpulan koperasi yang paling terkenal saat ini termasuk koperasi pertanian Dansk Landbrugs Grovvareselskab (DLG), produsen susu Arla Foods dan koperasi eceran Coop Danmark . Coop Danmark dimulai sebagai "Fllesforeningen for Danmarks Brugsforeninger" (FDB) pada tahun 1896 dan sekarang memiliki sekitar 1,4 juta anggota di Denmark pada 2017. Â Ini adalah bagian dari koperasi multi-sektor yang lebih besar Coop Amba yang memiliki 1,7 juta anggota di di tahun yang sama.
Jelaslah bahwa ikhtiar mewujudkan kesejahteraan rakyat melalui gerakan ekonomi, terutama Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) yang tengah bergulir dewasa ini bukanlah mimpi di siang bolong, akan tetapi sebuah semangat yang nyata dalam membangun kemandirian dan kedaulatan rakyat di bidang ekonomi demi meningkatkan kesejahteraan rakyat sehingga rakyat bukan lagi sebagai kelas sosial terakhir yang menunggu berkah dari jargon kapitalisme "Trickle Down Effect". Rakyat Indonesia harus menjadi subyek pembangunan ekonomi bangsa dan negara melalui kekuatan nilai-nilai asli Indonesia, yakni gotong royong dan kekeluargaan yang kokoh dan tangguh.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI