Mohon tunggu...
Muis Sunarya
Muis Sunarya Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis tentang filsafat, agama, dan budaya

filsafat, agama, dan budaya

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Sekolah Nirkelas dan Homeschooling, Asyik Juga Ternyata

19 Maret 2020   22:00 Diperbarui: 20 Maret 2020   00:03 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Keprihatinan yang mendalam saat mengakses kabar data suspek terpapar virus corona di tanah air terus bertambah dari minggu ke minggu, dan dari hari ke hari.

Padahal pemerintah terus berjuang sekuat tenaga dengan berbagai cara menghalau penyebaran Covid-19 ini.

Lewat menjaga jarak sosial dan kontak langsung orang per orang, menghindari dari kerumunan dan konsentrasi massa, menutup fasilitas-fasilitas umum, tempat-tempat wisata, tempat-tempat ibadah, sekolah, sudah dilakukan demi mengurangi penyebaran penularan virus corona.

Kecuali, lockdown total, yang karena terutama barangkali pertimbangan kondisi yang bisa berdampak pada kekhawatiran ekonomi kolaps, dan belum sampai ke situ kebijakan yang dilakukan pemerintah. 

Walaupun, bisa jadi hari-hari ke depan kebijakan memberlakukan lockdown khususnya daerah-daerah yang secara realitas suspek virus corona ini cenderung bertambah, dan lebih banyak, misalnya Jakarta.

Di tengah "tandukan" virus corona yang begitu terasa dampaknya pada hampir seluruh aspek kehidupan sehari-hari, adalah tepat kebijakan pemerintah meliburkan proses belajar mengajar di sekolah-sekolah.

Akhirnya kebijakan ini memaksa tenaga pengajar (guru) dan peserta didik melakukan belajar nirkelas, dan homeschooling lewat proses belajar mengajar secara daring.

Menarik, ada bagusnya, dan asyik juga ternyata saya lihat proses belajar mengajar secara daring ini. Apalagi banyak aplikasi tentang proses belajar mengajar daring yang bisa diunduh.

Kebetulan istri saya mengajar di Sekolah Menengah Pertama (SMP). Terlihat sibuk juga, karena diselingi kegiatan rumah lainnya. Biasa namanya ibu-ibu. Baru kali ini tentu saja ia melakukan proses mengajar secara daring dan intens lewat gawai, terutama mengfungsikan aplikasi sederhana yang tertanam pada media sosial, seperti video-call.

Saya sempat menyaksikan sekilas murid-muridnya merasa nyaman, terlihat ada ekspresi menyenangkan, dan menikmati melakukan kegiatan belajar mengajar lewat jarak jauh, dan media maya ini. Efektif juga saya lihat.

Bahkan yang menarik, orang tua murid, terutama ibu-ibunya, ikut mendampingi anak-anaknya, dan tampak terekam saat proses belajar mengajar lewat video-call itu. Maka di akhir proses belajar mengajar, dan komunikasi dengan anak didik, terselip komunikasi, saling menyapa, dan bercakap-cakap dengan orang tuanya (ibu-ibunya). 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun