Lowongan pekerjaan. Dibutuhkan pekerja jasa pelukan profesional atau tukang peluk profesional.
Syarat: pria atau wanita usia 18 - 45, lulusan S1 Psikologi, dapat menjadi pendengar yang baik, kerja paruh waktu, penampilan menarik, sehat jasmani dan rohani, punya kemampuan komunikasi yang baik dan aktif, dapat memberikan pelukan yang nyaman, dan berdomisili di Jabodetabek.
Masalah jasa pelukan komersial dan profesional ini berawal dari status seorang bernama Eza Hazami di twitter. Bahkan disebut nama perusahaannya.
Baca juga berita tentang pelukan berbayar ini di kompas.com: Viral Lowongan Kerja "Professional Cuddler" dan curhat Berbayar, Apa Pekerjaannya?
Sontak statusnya ini dipenuhi komentar dari warganet. Tidak sedikit yang mempertanyakan jasa pelukan berbayar ini, apa tidak khawatir malah nanti jatuhnya sama saja sebenarnya dengan bisnis esek-esek terselubung?
Ini mungkin salah satu keunikan dari sekian keunikan yang terus menyeruak di negeri ini. Karena jasa seperti ini masih terbilang baru di Indonesia. Sementara di beberapa negara seperti Jepang dan Amerika Serikat, cuddler (tukang peluk) sudah menjadi sebuah profesi yang lumrah. Tak heran bila lowongan tersebut ramai dibahas warganet.
Respons saya, kenapa pelukan berbayar, komersial dan profesional ini tiba-tiba muncul?
Pertama, fenomena ini muncul otomatis menyatakan bahwa jelas ini ada pangsa pasarnya. Berarti ada banyak orang (pria-wanita, tua-muda, punya pasangan, jomblo) jarang dipeluk dan dibelai selama ini.
Kedua, pemilik perusahaan penyedia layanan jasa pelukan berbayar ini terbilang kreatif. Dia bisa melihat dan membidik celah dan peluang usaha yang menjanjikan ke depan. Prospeknya bagus. Bisa menghasilkan uang. Kenapa tidak. Anggap saja ini adalah memberikan jasa pelayanan membantu orang yang dirundung masalah secara psikologis.
Membantu orang yang membutuhkan, meringankan beban dan gangguan psikologis, membuatnya nyaman, terlindungi, damai, dan merasakan ketenangan batin, bukankah itu perbuatan baik, terpuji, dan tidak salah?