Jakarta, 12 Mei 2025 -- Edukasi mengenai literasi keuangan semakin dibutuhkan di tengah gaya hidup konsumtif yang menjangkiti berbagai kalangan, termasuk remaja. Menyadari pentingnya pemahaman keuangan sejak dini, sekelompok mahasiswa dari Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI) Dewi Sartika menginisiasi kegiatan sosialisasi literasi keuangan di Jalan Pancoran Barat RT 10/RW 03, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan. Kegiatan ini menyasar anak-anak dan remaja untuk menanamkan kebiasaan positif dalam mengatur uang secara bijak dan bertanggung jawab.
Dalam kegiatan tersebut, mahasiswa UBSI menyampaikan materi dengan pendekatan sederhana, komunikatif, dan relevan dengan kehidupan sehari-hari para peserta. Mereka dikenalkan pada berbagai topik dasar dalam pengelolaan keuangan pribadi, seperti menyusun anggaran dari uang saku, membedakan antara kebutuhan dan keinginan, pentingnya menabung, serta pengenalan awal mengenai investasi. Suasana berlangsung interaktif, dengan banyak peserta aktif bertanya dan berbagi pengalaman mereka.
Salah satu hal yang menarik dalam sesi tersebut adalah munculnya kisah inspiratif dari seorang peserta. Dengan penuh semangat ia berkata, "Saya pernah menabung untuk membeli sesuatu yang saya inginkan, sehingga saya bisa membeli barang itu dengan uang hasil menabung tanpa harus merepotkan orang tua." Cerita ini disambut tepuk tangan dan menjadi penguat bahwa kebiasaan menabung bisa dimulai dari langkah kecil dan nyata.
Mahasiswa UBSI menekankan bahwa menabung bukan sekadar menyisihkan uang, tetapi juga melatih disiplin, tanggung jawab, serta kemampuan untuk merencanakan masa depan. Dengan menabung, anak-anak bisa memenuhi kebutuhan mendesak, membeli barang yang lebih mahal seperti sepatu atau ponsel, dan belajar berdiri di atas kaki sendiri dalam hal keuangan.
Tak berhenti di situ, peserta juga diajak mengenal konsep investasi dasar. Meski masih pada tahap pemula, mereka diperkenalkan pada cara-cara sederhana untuk mengembangkan uang, seperti menabung emas, membuka rekening berjangka, atau bahkan menjual barang buatan sendiri. Investasi ini diposisikan bukan hanya untuk mencari untung, tapi sebagai cara menyiapkan masa depan, termasuk dana pendidikan atau kondisi darurat.
Sesi juga membahas tentang gaya hidup konsumtif yang banyak menjangkiti anak muda zaman sekarang. Mahasiswa UBSI memaparkan tanda-tanda seperti belanja impulsif, mengikuti tren demi gengsi, dan cepat kehabisan uang meski baru pertengahan bulan. Dengan pendekatan yang ringan dan menyenangkan, para peserta diajak untuk menyadari kebiasaan ini dan mulai mengubahnya secara perlahan.
Melalui kegiatan ini, para mahasiswa UBSI berharap bisa menanamkan nilai-nilai dasar literasi keuangan sejak usia remaja. Harapannya, anak-anak tumbuh menjadi pribadi yang hemat, bertanggung jawab, dan siap menyambut masa depan yang lebih cerah secara finansial. Langkah kecil dari komunitas ini semoga menjadi inspirasi bagi lingkungan lainnya untuk mulai peduli terhadap pendidikan finansial sejak dini.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI