Kebesaran Indonesia di samudera baru saja diguncang insiden menyakitkan. Kapal pencuri ikan berbendera Vietnam dengan lancang menabrak kapal TNI Angkatan Laut (AL) yang memergoki mereka di perairan Natuna.
Untung buat mereka. TNI AL tidak main tembak serampangan. Awak kapal ditangkap dan kapal nakal itu diseret, ditangkap, dan disandarkan.
Pelaut Vietnam ceroboh dan cenderung bodoh. Pelaut Vietnam mungkin amnesia sehingga tidak ingat jika Indonesia memiliki Dewi Samudera: Susi Pudjiastuti.
Perempuan tangguh tamatan SMP ini tak pernah mau kompromi dengan kapal asing pencuri ikan di perairan Nusantara. "Tenggelamkan,". Kata yang sangat terkenal dan lengket dengan imej seorang Susi.
Hari ini, pencuri ikan asal Vietnam merasakan ketegasan perempuan Pangandaran ini. 13 kapan pencuri ikan diledakkan dan ditenggelamkan ke dasar lautan. Jika sebelumnya mencuri ikan, bangkai kapal-kapal ini akan jadi rumah tempat ikan bersarang di dasar samudera.
Ya, tak perlu komentar atau suara keras Jokowi untuk 'menggebuk' Vietnam. Tak perlu pula Jokowi menggebrak podium dan meja seperti orang panik dikerubuti ribuan tawon.
Jokowi cukup diam dan tersenyum saja melihat aksi Susi. Jokowi juga cukup diam saja ketika Susi 'melawan' Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan yang tak sepenuhnya setuju kapal-kapal pencuri diledakkan dan ditenggelamkan.
Senyum Jokowi adalah restu dan perintah buat Susi. Susi, si menteri nyentrik yang seenaknya merokok di lingkungan istana negara. Perempuan bertato yang bersantai di papan selancar seenteng nyanggong di meja kopi.
Hasilnya: Indonesia menjadi negara pengekspor ikan terbesar di dunia. Congratulation Susi. Kami PADA MU.
Jalesveva Jayamahe! Jayalah laut Indonesia!