Mohon tunggu...
Muhlisin Madras
Muhlisin Madras Mohon Tunggu... Penulis - Nasionalis, Agamis, Penulis

Kemanusiaan adalah intisari dari agama. Tidak beragama seseorang selama ia abai akan nilai-nilai kemanusiaan. Nasionalisme adalah penjamin dari kenyamanan beragama dan kemanusiaan itu sendiri. Salam.

Selanjutnya

Tutup

Politik

'"Sudden Death" Parpol, Pileg atau Pilpres?

5 November 2018   02:22 Diperbarui: 5 November 2018   02:34 544
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Dirilis Alvara, survei ini dilakukan menggunakan multistage random sampling. Melibatkan 1.142 responden, margin of error survei 2,95%, dengan tingkat kepercayaan 95%.

Merujuk Alvara, juga hanya lima parpol yang lolos ke DPR RI. Yakni PDIP 24,9%, Gerindra 15,6%, Golkar 8,8%, PKB 4,7%, dan Partai Demokrat 4,6%.

Sementara PKS hanya mencapai elektabilitas 3,2%, NasDem 2,8%, Perindo 2,1%, PPP 1,8%, PAN 1,7%, dan Hanura 0,6%. Lalu PSI 0,4%, Garuda 0,1%, dan Berkarya 0,1%.

Politik tentu tidak statis. Melainkan sangat dinamis. Satu-satunya kepastian dalam politik adalah ketidakpastian itu sendiri.

Tapi, angka-angka ilmiah yang dirilis lembaga-lembaga survei tentu juga tak layak diabaikan begitu saja. Parpol diyakini melakukan evaluasi-evaluasi untuk memastikan target di pemilu 17 April 2019 tercapai.

Bagi parpol pengusung, menang pilpres jelas sangat penting. Tapi, apakah kemenangan pilpres masih penting jika gagal di pileg dan tidak lolos ke Senayan?

Laga hidup mati parpol sepertinya adalah pileg. Pilpres jadi second priority. Terlebih bagi parpol yang sudah punya kursi di DPR RI. Jadi penonton selama lima tahun tentu serasa minum kopi campur garam. Pahit plus asin dan bikin mata susah tidur.

Ehm. 17 April 2019 adalah laga hidup mati. Selamat berkompetisi.(Muhlisin)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun