Rumah dan Dilema Anak Muda, KPR atau Sewa Rumah?

Dulu, punya rumah dianggap sebagai simbol kedewasaan, kemapaman, pencapaian hidup, bahkan kesuksesan. Kalau sudah kerja beberapa tahun, lalu belum punya rumah sendiri, seringkali muncul pertanyaan-pertanyaan retoris yang bikin jengah: "Kapan punya rumah?" atau "Mau ngontrak terus?" 

Padahal, hidup tidak semudah dan serata itu jalurnya. Punya rumah bukan hanya urusan mimpi, tapi juga perhitungan logis dan kesiapan finansial.

Sekarang, banyak orang muda mulai berpikir ulang. Apa benar harus buru-buru beli rumah lewat KPR? Apa memang kontrak rumah itu selalu "pilihan terakhir"? Apa benar sewa rumah berarti membuang uang? Mungkin tidak sesederhana itu.

Yang pasti, tidak semua orang punya latar belakang, tujuan, dan ritme hidup yang sama. Dan justru karena itu, pilihan tempat tinggal pun tidak bisa disamaratakan.

Antara Sewa, Kontrak, dan KPR

Ada banyak jalur menuju tempat tinggal yang nyaman. Sebagian memilih kontrak rumah karena ingin lebih fleksibel. 

Ada juga yang sewa karena tidak ingin dibebani cicilan panjang yang menyesakkan. Lainnya mungkin memilih KPR karena ingin mencicil kepastian masa depan. Semua sah, tidak ada yang lebih baik atau lebih buruk.

Apapun pilihannya, semua tetap bersifat sementara di dunia ini. Rumah, sebagus dan semahal apapun, pada akhirnya hanyalah tempat bernaung. Ia bisa jadi titipan, bisa jadi warisan, bisa juga sesuatu yang kelak harus dilepas. 

Kita tidak pernah tahu sampai kapan akan tinggal di satu tempat. Bisa jadi hari ini merasa nyaman, besok sudah harus pindah karena kerjaan atau kondisi. 

Maka yang terpenting: pilih tempat tinggal yang paling sesuai dengan kebutuhan saat ini, bukan hanya impian masa lalu atau ekspektasi sosial.

Menyewa Rumah bisa Jadi Pilihan

Di kota-kota besar, kini semakin banyak anak muda yang memilih menyewa rumah. Alasannya bukan karena tak ingin punya, tapi lebih karena menyadari bahwa kemampuan saat ini belum sampai untuk membeli secara cash. Dan itu tak masalah.

Menyewa rumah ini biasanya dilakukan bagi yang ingin dekat dengan pekerjaan karna lokasi kerja yang jauh dari kampung halaman atau pekerjaan yang sering berpindah-pindah.