Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang awalnya disambut antusias oleh masyarakat Pulau Sebatik, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, kini menjadi sorotan setelah puluhan hingga ratusan siswa PAUD dan SD mengalami keracunan massal. Dugaan keracunan terjadi sejak akhir September 2025, yang menyebabkan anak-anak muntah, sakit perut, dan pusing setelah mengonsumsi menu MBG yang disediakan oleh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di sekolah mereka.
Bupati Nunukan, H. Irwan Sabri, menghentikan sementara operasional SPPG penyedia MBG setelah ditemukannya ratusan korban keracunan. Dinas Kesehatan setempat melakukan pemeriksaan laboratorium dan mengambil sampel makanan untuk diteliti lebih lanjut. Jumlah korban terus bertambah hingga mencapai 145 anak yang dirawat di beberapa fasilitas kesehatan di Pulau Sebatik.
Meskipun demikian, pemerintah daerah dan pihak terkait berkomitmen untuk memperbaiki sistem dan keamanan penyediaan MBG agar program ini tetap dapat berjalan dan memberikan manfaat bagi anak-anak, khususnya di wilayah perbatasan yang selama ini memiliki akses terbatas terhadap makanan bergizi.
Kesimpulan.
Program MBG di Pulau Sebatik yang awalnya disambut gembira berubah menjadi persoalan serius akibat dugaan keracunan massal siswa yang menyebabkan ratusan anak sakit. Pemerintah daerah menanggapi dengan menghentikan sementara operasional penyedia MBG serta melakukan investigasi guna ke depan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI