Mohon tunggu...
Muhammad Yusuf Ansori
Muhammad Yusuf Ansori Mohon Tunggu... Petani - Mari berkontribusi untuk negeri.

Bertani, Beternak, Menulis dan Menggambar Menjadi Keseharian

Selanjutnya

Tutup

Politik

Habib Rizieq Mau Memimpin Revolusi?

14 Oktober 2020   21:23 Diperbarui: 15 Oktober 2020   06:21 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Pikiran Rakyat


Serius nih? Apa yang saya baca di portal berita kok terkesan "lucu". Ya, bagi saya ini terkesan main-main.

Saya hanya melihat berita ini dari kacamata manusia biasa. Orang desa yang jauh dari Ibu Kota. Tapi, gemes juga melihat kelakuan para pemimpin negeri kita yang suka cari muka.

Saya jadi bertanya-tanya, ada apa lagi yang akan terjadi di negeri ini? Saya sudah lelah dengan "gimik" politik seperti ini. Bukankah yang dibutuhkan rakyat Indonesia ini solusi bukan sensasi.

Mencari perhatian sih boleh-boleh saja, asalkan yang masuk akal. Saya terkaget-kaget ketika orang yang sudah lama meninggalkan negeri ini tiba-tiba meneriakan revolusi. Apakah Habib Rizieq merasa dirinya seperti Ayatulloh Ali Khomeini?

Pak Rizieq, ingat lho kita tuh yang hidup di negeri ini saban hari susah sekedar untuk cari makan. Tapi, Anda tiba-tiba mau datang ke sini dan cari sensasi. Negeri ini butuh sosok yang bisa menjadi panutan bagi setiap orang. Bukan ketakutan.

Mendengar kata "revolusi" serasa lebih menyeramkan buat saya. Karena, kata "reformasi" pun membuat saya jadi ketakutan. Dalam benak saya, reformasi tahun 1998 saja sudah membuat negeri ini menjadi tidak stabil. Berantakan. Reformasi sudah kebablasan, urusan kenegaraan nggak gampang kelar. Terlalu banyak orang ingin ikut bicara, terkadang malah memperkeruh suasana.

Bayangkan, revolusi di Iran pun bisa "mulus" karena Ali Khomeini didukung segenap rakyat, termasuk militer. Ketika dia diasingkan ke Prancis, pengikutnya banyak menantikan kehadirannya. Pak Rizieq, kehadiran Anda banyak ditentang di negeri ini. Media sosial saja jadi ribut tidak jelas kalau wajah Anda terpampang di linimasa.

Revolusi seperti apa yang akan Anda lakukan? Mengepung Istana Negara? Membuat Jakarta "mirip neraka"?

Jelas kok, tidak semua orang suka pada kiprah Anda di negeri ini. Ormas yang Anda pimpin pun malah suka bertengkar dan membuat "malu" umat Islam. Kesannya, orang Islam itu suka menggunakan kekerasan dan merasa paling benar. Padahal Islam itu cinta damai. Jauh dari citra yang Anda tampilkan.

Saya himbau pada Rizieq Shihab, coba pikirkan kembali niat Anda. Revolusi atau apa pun namanya itu, jika hanya membuat negeri ini tambah kacau, ya mending diam saja.

(Diolah dari berbagai sumber)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun