Mohon tunggu...
Muhammad Yusuf Ansori
Muhammad Yusuf Ansori Mohon Tunggu... Petani - Mari berkontribusi untuk negeri.

Bertani, Beternak, Menulis dan Menggambar Menjadi Keseharian

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ajari Kami Hidup di Desa Sejak Muda

2 Maret 2020   05:53 Diperbarui: 2 Maret 2020   05:56 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Kalau hidup di desa ketika sudah tua maka hampir tidak punya tenaga untuk mengubah keadaan di desa. Namun, para orang tua kami tidak menginginkan anak-anaknya  hidup di desa sejak muda.

Ya, begitulah cara berpikir orang desa, walaupun tidak semuanya. Kami di desa, berambisi untuk bisa menyaingi orang kota dalam hal harta dan gaya. Ketika usia sudah mulai dewasa, kami disuruh mencari sumber penghidupan ke perkotaan demi mengubah nasib yang terlanjur tak membaik sejak zaman penjajahan.

Kami orang desa, sangat ingin punya kehidupan yang layak sebagaimana diprogramkan oleh negara sejak lama. Kami mencoba meniru pola kehidupan orang sukses baik yang mempunyai usaha di kota atau sukses menjadi sarjana.

Pola itu sudah umum dimaklumi. Bahkan, jangan aneh banyak diantara kami rela meninggalkan sanak keluarga hingga menyeberang ke negeri orang. Bukan hanya negeri tetangga, tetapi lintas benua nan jauh di sana.

Satu sisi itu bagus buat kesejahteraan kami di desa. Tetapi, di sisi lain desa kami jadi sepi pembangunan dan perkotaan jadi kepadatan.

Di desa, kami tak pernah diajarkan bagaimana hidup di desa. Jangankan untuk membangunnya. Untuk sekedar bertahan hidup pun, kami tidak pernah diajarkan.

Coba cek saja pembelajaran di sekolah-sekolah. Hampir tidak ada pelajaran bagaimana kami harus hidup di desa dan berusaha mengubah keadaannya. Di rumah, kami masih suka berleha-leha apalagi orang tua kami pun tidak punya usaha untuk dikelola. Kalau ada tanah untuk digarap, ya hanya itu yang bisa dilakukan. Itu pun harus menunggu musim hujan.

***

Saya pikir kami anak desa harus diajarkan bagaimana punya kehidupan di desa. Memanfaatkan apa yang ada mulai dari udara, air dan tanah bahkan cahaya matahari yang melimpah. Tuhan sudah berbaik hati untuk kita tetapi kami tidak tahu bagaimana memanfaatkannya.

Di sekolah, wacana yang diangkat masih berkutat tentang kehidupan yang "baik" di Barat. Ilmu pengetahuan hingga impian kemajuan tidak jauh seputar contoh Amerika, Eropa dan Naga Asia.

Bukan hal salah apabila itu disampaikan, hanya saja terkadang tidak relevan dengan kebutuhan kami yang hidup di pedesaan. Apalagi di era keterbukaan, ilmu pengetahuan menjadi membingungkan karena kebanyakan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun