Mohon tunggu...
Muhammad Ulinnuha
Muhammad Ulinnuha Mohon Tunggu... Peternak - petani

hobi futsal

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Yayasan Edufarms International Menjawab Isu di Dunia Agrikultur Indonesia Melalui Program Bertani Untuk Negri

13 September 2022   01:15 Diperbarui: 13 September 2022   01:22 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berdasarkan data dari Global Food Security Index (GFSI), ketahanan pangan Indonesia pada 2021 memang melemah dibanding tahun sebelumnya. GFSI mencatat skor indeks ketahanan pangan Indonesia pada 2020 mencapai level 61,4. Namun, pada 2021 indeksnya turun menjadi 59,2. Indeks tersebut menjadikan ketahanan pangan Indonesia tahun 2021 berada di peringkat ke-69 dari 113 negara. GFSI mengukur ketahanan pangan negara-negara dari empat indikator besar, yakni keterjangkauan harga pangan (affordability), ketersediaan pasokan (availability), kualitas nutrisi dan keamanan makanan (quality and safety), serta ketahanan sumber daya alam (natural resources and resilience). Hal ini tentunya tidak sebanding dengan potensi yang dimiliki indonesia, yang mana seharusnya Indonesia dapat menempati peringkat lebih tinggi dari segi ketahanan pangan. Dilain sisi, skor kopetensi orang dewasa di indonesia (PIACC) berada di bawah rata-rata OECD di kategori pemrosesan informasi dan penyelesaian masalah. Sebanyak 2 dari 3 penyedia kerja menyatakan sangat kesulitan mencari karyawan yang siap untuk posisi manajemen. Hal ini menjadi masal ah utama yang dihadapi Indonesia dalam dunia agrikultural.

Sebagai yayasan yang mempunyai visi misi memaksimalkan potensi anak muda indonesia melalui pendidikan agrikultural, Yayasan Edufarmers menyadari bahwa sistem pendidikan  generasi muda belum optimal, khususnya di bidang soft skill dan hard skill agar dapat menjadi pengusaha yang mempunyai kopetensi tinggi di masa depan. Hal ini juga berpengaruh terhadap ketahanan pangan, yang mana dari tahun ke tahun agribisnis di indonesia membutuhkan generasi muda untuk mengembangkan dunia agrikultural di indonesia

peternak-demak-631f78944addee24f9091d06.jpg
peternak-demak-631f78944addee24f9091d06.jpg
Guna menjawab persoalan serta isu di dunia agrikultur di indonesia, Yayasan Edufarms International berinisiatif untuk membuat Program Bertani Untuk Negri (BUN). Program Bertani Untuk Negri (BUN) yaitu program pelatihan dan pendampingan bagi peternak yang bertujuan untuk mencetak peternak yang unggul, berkualitas dan berkompetensi sehingga dapat meningkatkan produktivitas. Program ini akan menghubungkan antara mahasiswa/generasi muda dengan petani/peternak yang difasilitasi dengan harapan bisa berdiskusi, tukar informasi dan menjawab permasalahan yang ada pada peternak/petani.

transfer-ilmu-631f78a7a65da86cd326e102.jpg
transfer-ilmu-631f78a7a65da86cd326e102.jpg
Bertani Untuk Negri bergerak bersama mahasiswa/mahasiswi untuk bekerja sama dengan peternak untuk transfer ilmu pengetahuan dan teknologi kepada peternak rakyat dalam meningkatkan produktivitas kandangnya. Bersama mahasiswa/mahasiswi Peternak ayam broiler rakyat dapat belajar, berinovasi, dan mengadopsi praktik manajemen pemeliharaan ayam yang lebih optimal dan efisien. Mahasiswa/mahasiswi juga menjadi sarana konsulatsi bagi peternak ayam broiler untuk mendapatkan akses kapital dan pasar yang lebih mudah untuk meningkatkan produktivitas kandangnya.

tim-ciomas-demak-631f78c2a65da86cd326e104.jpeg
tim-ciomas-demak-631f78c2a65da86cd326e104.jpeg
Mahasiswa berusaha membantu peternak untuk meningkatkan kesejahteraan peternak rakyat melalui peningkatan penghasilan yang disebabkan oleh peningkatan produktivitas kandangnya. Dilain sisi dengan adanya program Bertani Untuk Negri dapat menanamkan kecintaan dan antusiasme mahasiswa/mahasiswi terhadap dunia peternakan dan meningkatkan keahlian dan kompetensi mahasiswa/mahasiswi untuk semakin menyesuaikan tuntutan zaman modern sebagai profesional maupun wirausaha

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun