Jika kita mendengar tentang istilah "filsafat" kita membayangkaan betapa ngerinya ilmu tersebut. Hal itu bukan tanpa alasan, sebab filsafat dinyatakan sebagai induk segala ilmu atau sumber dari ilmu-ilmu yang ada sampai saat ini. Filsafat dijustifikasi sebagai ilmu yang rumit, njelimet, dan memusingkan. Sehingga orang-orang pada enggan untuk bergelut dengan filsafat. Padahal, jika kita mau mempelajarinya sedikit demi sedikit, justifikasi di awal itu akan hilang dengan sendirinya.
Filsafat
Filsafat itu sendiri sering diartikan sebagai cinta kebijaksanaan.  Orang-orang yang mencintai kebijaksanaan (filsafat) disebut sebagai filosof. Biasaanya, filosof dalam merenungkan kebijaksanaan selalu berpatokan pada ontologi, epistemologi, dan aksiologi. Mari kita bahas satu persatu. Pertama, ontologi. Filosof pertama-tama akan selalu menanyakan tentang hakikat segala sesuatu, seperti apa hakikat segala sesuatu itu? ini dipikirkan secara kontemplatif nan radikal,  bukan hanya selubung luar saja, akan tetapi terkait apa yang ada di balik selubung itu. Dengan itu, pengetahuan yang didapatkan akan detail, sistematis, dan mendalam sampai akar-akarnya. Kedua, Epistemologi. Filosof dalam memikirkan terkait dengan hakikat segala sesuatu itu menggunakan sumber, sarana, dan tata cara untuk mendapatkan sesauatu itu. Nah, epistemologi ini adalah sarana untuk menuju ke sana. Epistemologi ini bisa berupa rasionalisme, empirisme, positivisme, fenomenologi, dan lainnya. Ketiga, aksiologi. Filosof ketika sudah menemukan atau memperoleh ilmu kemudian menggunakan hakikat nilai. Maksudnya, apakah pengetahuan yang didapatkan itu mendatangkan manfaat atau madharat? secara gampangnya, aksiologi merupakan pertimbangan etis atau pantas tidaknya sesuatu yang dipikirkan itu. Ketiga hal tersebutlah yang  menjadi basis dari Filsafat Ilmu. Adapun cabang dari Filsafat ilmu itu sangat banyak, salah satu di antaranya adalah Filsafat Pendidikan Islam. Mari kita bahas Filsafat Pendidikan Islam meliputi definisi dan ruang lingkupnya.
Filsafat Pendidikan Islam
Definisi
Setiap cendekiawan muslim, entah sepakat atau tidak, pasti pernah membahas Filsafat Pendidikan Islam. Buktinya, tak sedikit dari mereka memberikan definisi yang beragam. Hal itu lumrah, sebab, dunia pikiran tiap-tiap orang berbeda-beda. Apakah dengan banyaknya definisi ini mengaburkan Filsafat Pendidikan Islam? tentu tidak. Alasannya, antarasatu definsi dengan definisi yang lain bisa saling melengkapi bahkan saling menyempurnakan. Yang terpenting, unsur-unsur dalam pembuatan definisi terpenuhi. Dalam hal ini, Definisi Filsafat Pendidikan Islam harus mencakup 3 hal, yaitu Filsafat, Pendidikan, dan Islam. Dalam hal ini akan dihadirkan 3 definsi saja, lalu akan dianalisa dari ketiga definisi tersebut. Menurut Muzayyin Arifin, Filsafat Pendidikan Islam didefinisikan sebagai konsep berpikir tentang ihwal kependidikan yang  berlandaskan pada ajaran-ajaran agama Islam tentang hakekat kemampuan manusia untuk dapat dibina dan dikembangkan serta dibimbing menjadi manusia (Muslim) yang seluruh pribadinya dijiwai oleh ajaran Islam.  Sedangkan menurut Omar Mohamad al-Toumy al-Syaibany, bahwa filsafat pendidikan Islam tidak lain ialah pelaksanaan pandangan filsafat dan kaidah filsafat dalam bidang pendidikan yang didasarkan pada ajaran Islam. Kemudian Abudin Nata mendefinisikan dengan suatu kajian filosofis terkait dengan berbagai masalah yang ada dalam kegiatan pendidikan yang didasarkan pada al-Qur'an dan hadis sebagai sumber primer, dan pendapat para ahli, khususnya para filosof muslim, sebagai sumber sekunder. Dari ketiga definisi di atas, yang selalu ada dalam definisi adalah aktivitas berpikir, terkait pendidikan, dan sumber Islam (Al-Qur'an dan Hadis). Jadi, Filsafat Pendidikan Islam adalah Aktivitas berpikir filosofis terkait berbagai persoalan yang ada dalam ranah pendidikan yang dilandaskan pada sumber ajaraan Islam (Al-Qur'an dan Hadis).
Ruang Lingkup
Dalam Filsafat Pendidika Islam yang kita telah mengetahui definisinya itu memiliki ruang lingkup kajian secara sempit dan luas. Secara sempit, ruang lingkup filsafat Pendidikan Islam adalah pemikiran yang mendalam terkait dengan komponen-komponen pendidikan yang berlandaskan sumber ajaran Islam, yaitu tujuan pendidikan Islam, pendidik dan peserta didik, alat pendidikan, yang mencakup kurikulum, metode, dan penilaian/evaluasi pendidikan, dan lingkungan pendidikan. Sedangkan secara luas, ruang linkup pendidikan Islam meliputi kajian teologis (mencari keterangan secara radikal tentang Tuhan), antropologis (manusia), dan kosmologis (alam yang tidak dapat dijangkau oleh pengetahuan biasa).Â
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa Filsafat Pendidikan Islam adalah Aktivitas berpikir filosofis terkait berbagai persoalan yang ada dalam ranah pendidikan yang dilandaskan pada sumber ajaraan Islam (Al-Qur'an dan Hadis) dengan ruang lingkup secara mikro dan makro.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI