Mohon tunggu...
muhammad thuba
muhammad thuba Mohon Tunggu... Mahasiswa Progam Studi Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir Fakultas Ushuluddin Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri Salatiga

olahraga

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Nama Gus Dur Abadi di Tanah Papua

9 Mei 2025   22:22 Diperbarui: 9 Mei 2025   22:22 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar; https://images.app.goo.gl/rtMtRygDxvDUMpLy6

Abdurrahman Wahid yang biasa dipanggil Gus Dur merupakan cucu dari KH Hasyim Asy'ari pendiri Nahdlatul Ulama (NU) dan putra dari Mantan Kementerian Agama orde lama KH Wahid Hasyim. Gus Dur adalah presiden ke-4 yang memperjuangkan kedamaian dan menjunjung tinggi keberagaman di negara Indonesia sehingga diberi julukan "Bapak Pluralisme". Gus Dur merupakan tokoh yang senang berdialog dengan siapa saja dan tanpa membeda-bedakan keberagaman yang ada, salah contohnya saat beliau hadir di tengah-tengah rakyat Papua dan berdialog dengan mereka. Hasil dari dialog menyatakan bahwa Gus Dur mengembalikan nama Irian Jaya menjadi Papua. Padahal pada zaman Presiden Soeharto jika ada orang Papua menyebut dirinya orang Papua mereka akan di cap sebagai gerakan organisasi Papua merdeka, namun Pandangan itu menjadi berubah. Gus Dur juga mengizinkan bendera bintang kejora berkibar karena bendera ini dianggap sebagai lambang kultural (sesuatu hal turun temurun) namun dengan syarat berkibar di bawah bendera merah putih.Kehadiran Gus Dur di tanah Papua telah membangun ruang demokrasi dan memberikan rasa aman, damai, dan juga mengakui martabat masyarakat Papua. Sampai saat ini nama Gus Dur dikenang abadi oleh masyarakat Papua.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun