Meraih sebuah beasiswa bukanlah persoalan yang mudah digapai. Namun bagi Muhammad Subakti Siddiq siswa lulusan MAN Kota Mojokerto ini setiap proses merupakan suatu tantangan yang harus dihadapi dengan tenang dan tekad yang kuat. Dengan kemampuan membagi waktu antara kewajiban sebagai pelajar, organisasi, dan persiapan seleksi, Muhammad Subakti berhasil membuktikan diri dengan meraih enam beasiswa sekaligus dalam kurun waktu satu tahun dari berbagai perguruan tinggi dan lembaga bergengsi di Indonesia.
Enam beasiswa yang diraih Muhammad Subakti antara lain:
1. President University: Jurusan S1 Ilmu Komunikasi
2. Institut Teknologi Sains Bandung: Jurusan S1 Teknik Metalurgi & D4 Teknologi Pengolahan Pulp dan Kertas
3. Jakarta Business School: Jurusan Internasional Trade
4. LP3i Sidoarjo: Jurusan Graphic Design
5. Beasiswa Sinarmas Agribusiness and Food: Jurusan D3 Teknologi Pengolahan Sawit
Dari hasil enam beasiswa tersebut, Muhammad Subakti menyebut bahwa Beasiswa Sinarmas Agribusiness and Food merupakan pengalaman mendapatkan beasiswa yang paling berkesan.
"Beasiswa Sinarmas atau SMART ini mempunyai proses seleksi yang panjang hingga 8 bulan lamanya. Mulai dari Berkas, Psikotes, Tes Potensi Akademik, Wawancara, Hingga tes ketelitian. Selama menjalani proses seleksi, aku juga menjabat sebagai ketua pelaksana event tingkat kabupaten. Jadi benar-benar harus bisa membagi waktu antara tanggung jawab organisasi, kewajiban sebagai pelajar semester akhir, dan persiapan seleksi," ungkapnya.
Sejak menduduki bangku SMA, Muhammad Subakti dikenal sebagai pelajar yang aktif. Ia menjabat sebagai pengurus OSIS selama dua periode, pertama sebagai anggota divisi Sosial Lingkungan dengan program unggulan pengelolaan bank sampah, lalu sebagai Sekretaris OSIS 1. Ia juga dipercaya menjadi Ketua Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK-R), juga turut andil dalam karya majalah get up selama 3 periode di sekolahnya, Muhammad Subakti juga turut andil dalam organisasi eksternal sekolah seperti Insan GenRe Gajah Mada dan Youth Forum Sidoarjo.
Muhammad Subakti mengaku motivasinya yang sederhana: ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi tanpa harus terlalu memikirkan beban ekonomi.
"Pastinya aku ingin berusaha mencari ilmu tanpa memikirkan beban ekonomi. Orang tua dan Tuhan YME adalah sumber dukungan utama saya dalam perjalanan ini," tuturnya.
Ke depan, ia bercita-cita mengajak lebih banyak pelajar untuk peduli pada pendidikan dan percaya bahwa setiap usaha akan membawakan hasil.
"Aku ingin sekali mengajak seluruh pelajar untuk melek akan pendidikan dengan membuka forum pelajar sadar pendidikan yang turut andil memberikan dan mentoring beasiswa," pesannya.
Ia juga menekankan bahwa kegagalan bukan akhir.
