Mohon tunggu...
Muhammad Sartibi
Muhammad Sartibi Mohon Tunggu... Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Syariah Nahdlatul Ulama (STISNU) Tangerang & Guru SMAN 21 Kabupaten Tangerang

Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Syariah Nahdlatul Ulama (STISNU) Nusantara Tangerang & Guru SMAN 21 Kabupaten Tangerang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Membentuk Generasi Unggul Melalui 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat

25 Juli 2025   09:43 Diperbarui: 25 Juli 2025   09:43 354
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat

Dalam era globalisasi yang serba cepat dan kompetitif, pembentukan karakter dan kebiasaan baik sejak dini menjadi kunci utama untuk menciptakan generasi unggul. Melihat tantangan masa depan, Kementerian Pendidikan mencetuskan gerakan "7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat" sebagai upaya konkret dalam membangun fondasi kehidupan anak-anak Indonesia. Ketujuh kebiasaan tersebut adalah: bangun pagi, beribadah, berolahraga, makan sehat dan bergizi, gemar belajar, bermasyarakat, dan tidur cepat.

Gerakan ini bukan hanya sekadar slogan, melainkan panduan sederhana namun bermakna untuk membentuk anak-anak yang sehat jasmani dan rohani, berdaya saing, dan berkarakter mulia.

Pertama, Bangun Pagi (Kunci Produktivitas dan Disiplin): Bangun pagi adalah simbol dari anak yang disiplin dan siap menjalani hari. Anak yang terbiasa bangun pagi lebih teratur dalam kegiatan harian, tidak tergesa-gesa, dan memiliki waktu untuk memulai aktivitas dengan tenang. Kebiasaan ini menjadi landasan penting dalam membentuk sikap bertanggung jawab.

Kedua, Beribadah (Membangun Nilai Spiritual dan Moral): Beribadah sejak dini bukan hanya memenuhi kewajiban agama, tetapi juga menjadi ruang refleksi dan pembentukan akhlak. Anak-anak yang dibiasakan beribadah akan tumbuh menjadi pribadi yang memiliki kesadaran moral, empati, dan rasa syukur. Nilai-nilai yang sangat dibutuhkan dalam kehidupan bermasyarakat.

Ketiga, Berolahraga (Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental): Olahraga penting untuk pertumbuhan fisik yang optimal dan kestabilan emosi. Anak-anak yang rutin berolahraga akan lebih bugar, semangat, dan memiliki ketahanan tubuh yang baik. Selain itu, olahraga mengajarkan sportivitas dan kerja sama dalam tim.

Keempat, Makan Sehat dan Bergizi (Pondasi Tumbuh Kembang): Asupan gizi yang tepat menjadi syarat utama pertumbuhan otak dan tubuh. Sayangnya, masih banyak anak-anak Indonesia yang mengalami kekurangan gizi. Gerakan ini mendorong keluarga dan sekolah untuk memberikan perhatian lebih pada pola makan anak, demi mencetak generasi yang kuat dan cerdas.

Kelima, Gemar Belajar (Budaya Literasi dan Rasa Ingin Tahu): Gemar belajar bukan sekadar giat mengerjakan tugas sekolah, tapi membentuk pola pikir kritis dan kreatif. Anak yang memiliki kebiasaan belajar akan terbiasa mencari tahu, bertanya, dan menyelesaikan masalah secara mandiri. Ini adalah modal penting dalam menghadapi perubahan zaman.

Keenam, Bermasyarakat (Membangun Kepedulian Sosial): Anak yang aktif bersosialisasi sejak kecil akan lebih mampu menghargai perbedaan, menjalin hubungan positif, dan memiliki rasa tanggung jawab terhadap lingkungannya. Ini adalah bekal penting dalam membentuk warga negara yang demokratis dan berempati.

Ketujuh, Tidur Cepat (Menjaga Keseimbangan dan Kesehatan): Kebiasaan tidur yang cukup dan tepat waktu sangat penting bagi tumbuh kembang anak. Tidur malam yang berkualitas memperbaiki fungsi otak, meningkatkan konsentrasi, dan memperbaiki suasana hati. Anak yang cukup tidur akan lebih siap menyerap pelajaran dan mengikuti aktivitas keesokan harinya.

Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat ini merupakan program yang sederhana namun mendalam. Ia menyentuh seluruh aspek penting dalam kehidupan anak: fisik, mental, spiritual, dan sosial. Namun, keberhasilan gerakan ini sangat bergantung pada peran aktif keluarga, sekolah, dan masyarakat dalam membimbing serta memberi teladan.

Kita tidak bisa hanya berharap anak-anak menjadi hebat tanpa lingkungan yang mendukung mereka untuk tumbuh dengan kebiasaan yang baik. Oleh karena itu, sinergi antara rumah dan sekolah menjadi elemen penting agar kebiasaan ini tidak berhenti pada kampanye, tetapi menjadi budaya hidup anak-anak Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun