Referensi: pengalaman teman penulis
Pertama sebelum membahas lebih lanjut, perlu diketahui perbedaan mendasar antara bela diri dan pencak silat. Sederhananya, pencak silat itu pasti bela diri (contohnya), tapi bela diri itu belum tentu pencak silat.Â
Contoh dari bela diri ada banyak, misal karate, taekwondo. Kalau pencak silat itu adalah budaya milik Indonesia, sudah ditetapkan oleh UNESCO. Jadi, istilahnya pencak silat itu warisan dari bangsa Indonesia, tepatnya warisan nenek moyang kita.Â
Sangat berbeda dengan bela diri, yang kepemilikannya bukan berasal dari Indonesia. Misal, karate itu berasal dari negara Jepang.
Kali ini, akan dibahas mengenai pencak silat. Pencak silat itu identik dengan perguruan.Â
Ambil contoh, Pergurusan Setia Hari Terate (PSHT). Perguruan tersebut dapat dikatan perguruan nomor satu di Indonesia, karena jumlah pesilatnya yang banyak.Â
Ada juga Tapak Suci (TS) yang merupakan salah satu anak dari ormas Islam modern yang terkenal, yaitu Muhammadiyah.
Mungkin cukup pengantar tentang pencak silat. Hal yang akan saya bahas adalah apa saja latihan yang ada kalau kita mengikuti pencak silat.Â
Kalau di awal kita datang, pasti dimulai dengan yang namanya pemanasan atau strecing. Pemanasan itu singkatnya ada 3, yaitu dari kepala, badan, sampai kaki.
Pertama-tama kita menganggukkan kepala dan memutarnya, lalu menekuk telapak tangan ke atas dan menggesernya ke kanan-kiri. Setelah itu, kaki dipanjangkan alias kaki kanan-kiri di bentangkan supaya lentur.Â
Gerakan pemanasan itu seperti kesemaptaan. Fungsi dari pemanasan ini adalah supaya jantung itu berdegup agak keras.Â
Soalnya, kalau ada orang yang tanpa pemanasan, lalu tiba-tiba melakukan gerakan berat (misal sambung), maka jantungnya otomatis kaget.Â