Referensi: kitab kuning
Kalau di tingkat SD, masalah iman sendiri sudah diajarkan. Dijelaskan kalau iman itu jumlahnya 6, yaitu iman kepada Allah, malaikat, kitab, rasul-Nya, hari akhir, dan takdir baik dan buruk.Â
Kalau pada masalah ini, konteksnya iman itu cukup diyakini saja. Tidak perlu ada penelitian bahkan sampai meragukan keenam hal tersebut. Kalau ada satu saja hal yang diragukan, maka kualitas iman orang tersebut masih ditanyakan.Â
Dan pertanyaan paling bodoh itu muncul apabila seseorang mempermasalahkan iman. Contoh, ada orang ateis yang bertanya apa benar Allah itu ada? Mereka bertanya memakai logika (logic), sedangkan masalah yang ia bahas sendiri memakai keyakinan (believe).Â
Makanya Allah sering mengumpamakan orang kafir dan musyrik dalam sebagian ayat Al-Qur'an itu sebagai sufaha (orang bodoh).
Itu sama seperti pertanyaan begini, Anda sampai sekarang kok masih hidup? Kemudian saya menjawab karena saya makan. Terus Anda bertanya dari mana dapat makanan? Kemudian saya menjawab karena beli di pasar.Â
Terus Anda bertanya bagaimana pedagang bisa dapat? Kemudian saya menjawab karena dapat dari petani. Terus Anda bertanya kenapa petani bisa dapat makanan? Kemudian saya menjawab karena petani menanam tanaman.Â
Terus Anda bertanya kenapa tanaman bisa tumbuh. Kemudian saya menjawab karena tanahnya subur. Terus Anda bertanya kenapa bisa subur? Tamat sudah, saya mau menjawab bagaimana? Ya karena kuasa Allah.Â
Manusia itu kuasanya sangatlah terbatas. Makanya, karena kuasa yang terbatas itulah, seharusnya manusia itu berdoa atau meminta sesuatu kepada Allah saja, bukan kepada makhluk lain.Â
Sangat aneh kalau manusia menyembah sesama manusia, bahkan menyembah benda mati. Tapi itu hanya terjadi pada masa Nabi Ibrahim. Yaitu ketika kebanyakan umatnya masih menyembah berhala. Itu adalah contoh keyakinan yang salah.Â
Lalu saya bertanya, kenapa bisa orang itu mati? Ya karena sudah tua atau sakit.Â