Mohon tunggu...
Muhammad Rusli
Muhammad Rusli Mohon Tunggu... Mahasiswa

Hobi saya adalah bermain game dan mencari tau perkembangan teknologi baik itu HP, laptop dan sebagainya.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Dampak Game Online Terhadap Pola Konsumsi Remaja: Tinjauan Ekonomi Mikro

22 April 2025   22:51 Diperbarui: 22 April 2025   22:51 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perkembangan teknologi digital telah menciptakan transformasi besar dalam industri hiburan, salah satunya adalah munculnya berbagai jenis game online yang digandrungi oleh remaja. Dari Mobile Legends, PUBG, Free Fire, hingga Genshin Impact, game online telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari generasi muda. Fenomena ini tidak hanya berkaitan dengan hiburan, namun juga mempengaruhi aspek ekonomi, terutama pola konsumsi remaja. Melalui perspektif ekonomi mikro, kita dapat melihat bagaimana keputusan konsumsi individu dalam hal ini remaja dipengaruhi oleh preferensi, pendapatan, serta faktor eksternal seperti tren dan pengaruh sosial.

Dalam ekonomi mikro, perilaku konsumsi dipengaruhi oleh keinginan untuk memaksimalkan kepuasan (utility) dari barang dan jasa yang dikonsumsi. Game online kini menawarkan berbagai fitur tambahan yang dapat dibeli dengan uang asli, seperti skin, diamond, battle pass, karakter eksklusif, hingga item premium lainnya. Remaja, sebagai konsumen aktif, rela mengalokasikan sebagian uang saku atau bahkan meminta tambahan uang dari orang tua untuk melakukan top-up demi mendapatkan kepuasan dalam bermain game dan mempertahankan status sosial di antara teman-temannya.

Fenomena ini menunjukkan adanya pergeseran preferensi konsumsi, dari kebutuhan primer ke konsumsi berbasis hiburan digital. Dalam banyak kasus, perilaku konsumsi ini bersifat impulsif dan tidak selalu rasional, mengingat game online sering memanfaatkan teknik psikologis seperti sistem loot box, limited offer, dan event terbatas waktu untuk mendorong pembelian cepat.

Dari sudut pandang ekonomi mikro, top-up game dapat dikategorikan sebagai konsumsi barang non-esensial. Namun bagi sebagian remaja, hal ini sudah menjadi kebutuhan sekunder atau bahkan primer. Akibatnya, alokasi anggaran pribadi cenderung bergeser: pengeluaran untuk jajan, buku, atau kebutuhan sekolah bisa dikurangi demi membeli item dalam game.

Selain itu, game online juga menimbulkan efek eksternalitas baik positif maupun negatif. Di satu sisi, bermain game bisa melatih kerja sama tim, strategi, dan kemampuan kognitif. Namun di sisi lain, jika tidak terkontrol, konsumsi berlebih dalam game bisa berdampak negatif terhadap prestasi akademik, kesehatan mental, hingga hubungan sosial.

Ekosistem game online membentuk pasar tersendiri yang melibatkan permintaan dan penawaran. Pihak developer menyediakan berbagai jenis produk digital dengan harga tertentu, sementara pemain (remaja) menjadi pihak yang menciptakan permintaan. Dalam kasus tertentu, muncul juga pasar sekunder seperti jual-beli akun, jasa joki, dan komunitas game yang membuka peluang ekonomi baru.

Hal ini menunjukkan bahwa game online bukan hanya menjadi tempat konsumsi, tetapi juga menciptakan potensi kegiatan ekonomi produktif bagi remaja yang kreatif. Contohnya adalah remaja yang menjadi content creator gaming, streamer, atau atlet e-sport yang bisa mendapatkan penghasilan dari hobi bermain game.

Game online telah memengaruhi pola konsumsi remaja secara signifikan. Dari sudut pandang ekonomi mikro, hal ini mencerminkan bagaimana preferensi, pendapatan, dan pengaruh eksternal membentuk keputusan konsumsi. Meski memiliki dampak positif jika dimanfaatkan dengan bijak, konsumsi berlebihan dalam game online dapat menimbulkan efek negatif baik secara finansial maupun sosial. Oleh karena itu, diperlukan edukasi literasi finansial dan kontrol diri bagi remaja agar tetap mampu menikmati game secara sehat dan seimbang.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun