Pernah nggak sih, kamu bingung mau pilih sesuatu tapi opsinya banyak banget? Nah, bayangin kalau yang harus dipilih itu bukan sekadar baju atau tempat nongkrong, tapi supplier buat usaha sayuran. Salah pilih supplier bisa bikin usaha kamu rugi, produk gak fresh, atau bahkan pelanggan kabur.
Makanya, di era serba data kayak sekarang, gak bisa lagi asal pilih. Harus ada metode yang objektif dan bisa dipertanggungjawabkan. Salah satu yang paling keren dan banyak dipakai para pengambil keputusan profesional adalah metode Analytical Hierarchy Process (AHP). Dipadukan dengan software Expert Choice 11, kamu bisa dapat hasil yang clear, logis, dan jauh dari drama asumsi pribadi.
Literatur dan Teori Relevan:
Menurut Permatasari (2020), AHP adalah metode pengambilan keputusan multikriteria yang bisa bantu kamu memilih alternatif terbaik berdasarkan prioritas yang terukur. Metode ini diperkenalkan oleh Thomas L. Saaty dan punya struktur yang kuat dalam mengevaluasi berbagai opsi melalui perbandingan berpasangan.
Langkah-langkah dalam AHP meliputi:
Menentukan tujuan dan kriteria.
Menyusun struktur hirarki keputusan.
Melakukan perbandingan berpasangan antar elemen.
Menghitung bobot prioritas dan rasio konsistensi.
Lebih lanjut, kamu bisa pakai software Expert Choice 11 biar gak ribet ngitung manual. Menurut Yasin (2020) dan Afifah & Cahaya (2024), Expert Choice bantu otomatisasi proses AHP, dari input kriteria, pengolahan bobot, sampai visualisasi hasil dalam bentuk grafik seperti performance, dynamic, dan gradient. Ini bikin keputusan jadi lebih transparan dan data-driven.
Kenapa Ini Relevan Banget Buat UMKM Sayuran?
UMKM kayak Usaha Hasil Boemi sering banget ngalamin dilema kayak gini:
Supplier A harganya murah tapi kualitas menurun.
Supplier B kualitasnya oke, tapi ongkir mahal.
Supplier C dekat lokasi, tapi telat terus ngirimnya.
Di sinilah AHP jadi solusi. Kamu bisa evaluasi tiap supplier berdasarkan harga, kualitas, waktu tempuh, jarak, biaya akomodasi, dan pelayanan. Semua dikalkulasi dengan bobot tertentu, bukan pakai feeling doang.
Hasil dari penelitian kamu bahkan nunjukin kalau Supplier Pasar Caringin jadi yang paling optimal karena punya nilai prioritas tertinggi. Hal ini menunjukkan bahwa AHP bukan cuma teori, tapi benar-benar bisa dipraktikkan buat ambil keputusan strategis yang berdampak langsung ke operasional bisnis.
Kesimpulan Mini:
Gen Z itu dikenal kritis dan melek teknologi. Jadi kenapa masih ngandelin "katanya" atau "feeling" doang buat ambil keputusan penting? Mulai sekarang, kalau kamu punya usaha (apalagi yang berhubungan sama rantai pasok), yuk, kenalan dan pakai AHP + Expert Choice biar semua keputusanmu makin wise and data-based.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI