Dalam kondisi pandemi corona, wajar jika beberapa di antara kita merasakan kondisi mental gelisah, susah tidur, pusing, mual, tidak selera makan, bahkan sering mimpi buruk.
Biasanya, stress bisa cepat hilang dalam sekejap karena dihadapkan dengan kebahagiaan lain. Namun, bagi orang yang merasakan gejala tersebut selama lebih dari 1 bulan bisa memicu gangguan kesehatan mental akibat stress. Mulai dari sulitnya menjalin hubungan pribadi hingga pekerjaan yang berimbas pada ekonomi.
Maka dari itu, dibutuhkan peran psikolog yang profesional. Mereka harus mengerti perasaan mental manusia seperti kondisi kejiwaannya hingga keluhan yang dirasakan.
Cara Mengatasi Stress Akibat Pandemi Covid-19
Untuk mengatasi stress akibat pandemi Corona, sebagaimana kekesalan seseorang akibat kondisi yang monoton, WHO menyarankan kita untuk memilah berita seputar wabah sesuai kebutuhan. Berita tentang wabah Covid-19 secara berlebihan bisa memicu stress dan cemas.
Meskipun begitu, kita perlu memperbaharui informasi dari sumber sahih untuk memantau perkembangan penyakit ini. Kemudian, kita harus melindungi diri dan membantu orang lain yang membutuhkan untuk mengurangi stress.
Dampak stress bisa berkurang apabila kita mendapat kebahagiaan. Menurut saran WHO (who.int pada 30 Maret 2020), kita dapat membantu orang lain mengurangi stress dengan beberapa hal. Diantaranya:
1. Tanggapi reaksi mereka dengan mendengarkan kekhawatiran mereka, berikan kasih sayang, dan perhatian lebih.
2. Ajaklah orang-orang terdekat untuk bermain dan bersantai serta berkreasi membuat sesuatu yang bermanfaat.
3. Ajaklah orang terdekat untuk berkomunikasi.
4. Buatlah rutinitas atau jadwal baru selama berada di lingkungan baru seperti belajar, bermain, bersantai, dan berkarya.