Mohon tunggu...
Muhammad Raihan Averoes
Muhammad Raihan Averoes Mohon Tunggu... Mahasiswa

Muhammad Raihan Averoes Mahasiswa Jurusan Sejarah Peradaban Islam Fakultas Adab dan Humaniora UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Masjid Raya Al-Azhom, Representasi Perpaduan Tiga Gaya Arsitektur

25 Juni 2024   19:24 Diperbarui: 25 Juni 2024   21:09 1995
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://thumbs.dreamstime.com/z/al-azhom-mosque-largest-grandest-tangerang-city-indonesia-masjid-raya-which-located-vicinity-government-center-2148569

SEJARAH MASJID RAYA AL-AZHOM KOTA TANGERANG

Masjid Raya Al-Azhom ialah masjid dengan kubah tanpa tiang penyangga terbesar di Asia Tenggara. Berada di kawasan Pemerintahan Kota Tangerang, masjid ini didirikan pada 7 Juli 1997 dan diresmikan pada 23 April 2003. Arsitek masjid ini adalah seorang guru besar arsitektur ITB yaitu Bapak Ir. H. Slamet Wirasonjaya. Beliau terinspirasi dari Masjid Hagia Sophia yang berada di Timur Tengah. Masjid ini memiliki beberapa fasilitas edukasi religi, akulturasi budaya dan bangunan disekelilingnya menyerupai sebuah benteng. Itu salah satu ciri khas lokal yang menandakan bahwa julukan Kota Tangerang yaitu Kota Benteng.

Masjid Raya Al-Azhom memiliki lima kubah besar. Kubah utamanya dicap sebagai kubah masjid tanpa tiang penyangga terbesar di Asia Tenggara. Tidak hanya megah, kubah Masjid Raya Al-Azhom juga memiliki makna karena melambangkan lima rukun Islam dan shalat wajib lima waktu.

Selain mempunyai lima kubah besar dan megah, Masjid ini juga memiliki empat buah menara setinggi 55 meter. Empat menara tersebut bermakna empat ajaran Islam, yakni aqidah, akhlak, syariah, dan ibadah. Bentuk menara tersebut diadopsi dari Masjid Sultan Salahuddin Aziz Syah di Kuala Lumpur. Sementara, ujung menara yang berbentuk rudal terinspirasi dari bentuk menara Masjid Hagia Shopia di Istanbul, Turki.

REPRESENTASI PERPADUAN GAYA ARSITEKTUR PADA MASJID RAYA AL-AZHOM KOTA TANGERANG

Masjid Raya Al-Azhom memiliki arsitektur yang berbeda dengan masjid lainnya, masjid ini merepresentasikan tiga gaya arsitektur yang berbeda yakni Timur Tengah, Eropa, serta memasukkan karakteristik dari Kota Tangerang yang dijuluki sebagai Kota Benteng.

  • Kubah Masjid 

Masjid Raya Al-Azhom memiliki 5 kubah. Kubah utama masjid ini dicap sebagai kubah masjid tanpa tiang penyangga terbesar di Asia Tenggara. Masjid ini memiliki kubah yang berwarna biru cerah disertai ornamen ayat-ayat Al-Qur’an pada langit-langit kubah.

  • Menara Masjid 

Masjid Raya Al-Azhom memiliki empat buah menara ciri khas arsitektur Timur Tengah. Empat buah menara tersebut bermakna empat ajaran Islam yaitu aqidah, akhlak, syariah, dan ibadah.

  • Ornamen Benteng

Diatas bangunan masjid terdapat ornamen berbentuk benteng yang menjadi ciri dari julukan Kota Tangerang yaitu Kota Benteng.

  • Pilar Masjid

Masjid ini memiliki banyak pilar berornamen Timur Tengah yang berfungsi sebagai penyangga atap.

  • Serambi Masjid

Serambi Masjid Raya Al-Azhom memiliki bentuk unik, bentuk tapal kuda yang menjadi ciri khas arsitektur Eropa.

  • Pintu Masjid

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun