Berikut link tulisan Saudara Made Supriatma https://id.berita.yahoo.com/prabowo-kampanye-hitam-dan-konsultan-presiden-amerika-114800098.html dalam tulisan tersebut Made Supriatma panjang lebar dan saya lihat bersusah payah mencari benang keterhubungan antara Prabowo dan kampanye hitam.
Harus diakui bahwa, ada kekhawatiran pihak Jokowi-JK dalam menanggapi menurunnya tren dukungan masyarakat. Hal itu membuktikan bahwa masyarakat saat ini mulai cerdas dan memilih siapa pemimpin yang layak untuk memimpin bangsa ini ke depan.
http://indonesia-baru.liputan6.com/read/2070404/survei-lsn-prabowo-hatta-466-jokowi-jk-399
Made Supriatma seakan lupa bahwa, lebih dari 2 (dua) tahun masyarakat menikmati kelebihan yang ada pada diri Jokowi. Segala kelebihan-pun ditampilkan hampir seluruh media terhadap program-program Jokowi sebagai pemimpin yang berpengalaman. Made Supriatma mungkin lupa, bahwa isu-isu yang berbau fitnah tidak akan mungkin “dimakan” oleh rakyat, apalagi, banyak media-media memberikan informasi yang berbeda.
Selanjutnya, Made Supriatma berusaha memainkan isu, bahwa Jokowi saja yang menerima isu murahan seperti itu. Made Supriatna lupa, Prabowo juga terkena fitnah murahan seperti itu, fitnah tersebut dibuat dalam bentuk komik yang “menggambarkan adanya razia anggota FPI dengan logo Garuda Merah yang merupakan atribut kampanye resmi pasangan capres nomor 1 melakukan razia dan menilang orang yang tidak beragama Islam".
Belum lagi, fitnah terhadap Prabowo tentang Prabowo Subianto Menculik dan Membunuh Aktivis 1998 dan Fitnah: Prabowo Subianto Melanggar HAM Berat padahal faktanya Prabowo Subianto belumlah sama sekali bersalah melakukan itu semua. Kemudian ini digoreng oleh sebagian orang, LSM dan beberapa media dan mengarahkan Prabowo bersalah melakukan itu semua.
http://infozaman.blogspot.com/2014/04/3-fitnah-panasbung-jokowi-ke-prabowo-di.html
Selain itu juga, fitnah yang dilancarkan terkait rencana unjuk rasa didasari oleh tuntutan 1.200 karyawan yang belum menerima upah sejak bulan Februari 2014 yang kemudian di goreng oleh Metro TV, Berita Satu, Jawa Pos dan Pedoman News. Dan kita semua tahu, MetroTV selama masa kampanye ini cendrung mengumbar keberhasilan-keberhasilan Jokowi, dan menyudutkan Prabawo. Akibat dari berita Palsu itu,Metro TV, Berita Satu, Jawa Pos dan Pedoman News di somasi oleh PT Kertas Nusantara. Pada akhirnya BeritaSatu meminta maaf kepada Kertas Nusantara.
http://pemilu.sindonews.com/read/877114/113/dirut-pt-kertas-nusantara-somasi-empat-media
http://pemilu.sindonews.com/read/877248/113/berita-satu-respons-somasi-dirut-pt-kertas-nusantara
Made Supriatma juga mengatakan kampanye hitam baik dalam bentuk disinformasi, tuduhan rasial dan agama, maupun rekam jejak dalam kehidupan publiknya sebagai politisi banyak dilancarkan kepada Jokowi.
Bukankah kita mengetahui bahwa semua kampanye itu semua dibuat dan seakan-akan Timses Prabowo-Hatta lah yang berbuat? Mulai Jokowi akan dibunuh dan Jokowi sudah meninggal, dan terakhir Obor rakyat merupakan politik menzalimi diri sendiri yang dibuat oleh Jokowi-JK?
http://www.tribunnews.com/pemilu-2014/2014/04/01/isu-jokowi-akan-dibunuh-untuk-sudutkan-prabowo
http://presiden-indonesia2014.blogspot.com/2014/05/prabowo-jadi-kambing-hitam-jokowi.html
http://muslimina.blogspot.com/2014/06/obor-rakyat-politik-dizolimi-ala-jokowi.html
Selain itu, Made Supriatma mengatakan bahwa, Prabowo Subianto bagaikan sebuah buku novel, maka Jokowi bagaikan buku kosong yang perlu ditulis. Saya tidak tahu apa motif Made Supriatma memuji Jokowi yang mengatakan bahwa Jokowi itu buku kosong yang perlu ditulis. Mungkin maksud Made Supriatma Jokowi adalah bersih dan tidak ada cacat apapun ya?
Perlu diketahui bahwa, banyak dugaan-dugaan korupsi yang diduga dilakukan Jokowi, antara lain:
1.Dugaan korupsi Jokowi selaku walikota Solo pada pelepasan aset pemkot Solo berupa bangunan hotel Maliyawan;
2.Dugaan korupsi yang diduga dilakukan Jokowi pada dana hibah KONI Solo sebesar Rp. 5 miliar;
3.Dugaan Korupsi yang diduga dilakukan Jokowi pada penyaluran dana Bantuan Pendidikan Masyarakat Kota Solo (BPMKS) Rp. 9.5 – 13 miliar
4.Dugaan Korupsi yang diduga dilakukan Jokowi pada proyek VIDEOTRON Manahan Solo pada 2008
5.Belum lagi, berdasarkan hasil pemeriksaan atas laporan keuangan Pemprov DKI tahun 2013, ada 86 temuan senilai Rp 1,54 triliun. Dari 86 temuan itu yang menunjukkan indikasi kerugian daerah mencapai Rp 85,36 miliar. Sedangkan temuan potensi kerugian mencapai Rp 1,33 triliun, kekurangan penerimaan daerah Rp 95,01 miliar dan temuan 3E (efektif, efisiensi, ekonomis) atau pemborosan sebesar Rp 23,13 miliar semua itu terjadi pada saat Jokowi menjabat sebagai Gubernur Jakarta.
http://nasional.news.viva.co.id/news/read/516763-warga-solo-minta-kpk-usut-dugaan-korupsi-jokowi-saat-jadi-walikota
http://yudisamara.com/2014/03/26/inilah-kasus-korupsi-jokowi-selama-jadi-walikota-solo-1/
http://megapolitan.kompas.com/read/2014/06/21/0948217/BPK.Sistem.E-Budgeting.Terindikasi.Rugikan.Keuangan.DKI.1.42.M
Artinya apa, klaim Made Supriatma hanyalah “jargon kosong” dengan menyatakan bahwa, Jokowi tidak punya masalalu “yang kelam”, Justru semua orang punya masalalu. Tapi masalalu yang bagaimana, apakah yang dimaksudkan Made Supriatma masalalu Jokowi yang masih mempunyai masalalu dengan dugaan-dugaan korupsi yang diduga dilakukannya?
Surakarta, 1 Juli 2014
Salam hangat saya untuk Made Supriatma
