konstruktivisme adalahaktivitas yang aktif, dimana peserta didik membina sendiri pengtahuannya, mencari arti dariapa yang mereka pelajari dan merupakan proses menyelesaikan konsep dan ide-ide barudengan kerangka berfikir yang telah ada dan dimilikinya (Shymansky, 1992).
Sementara di sisi lain
sumberdaya material merupakan
fakta empirik yang lepas sama
sekali dari pengetahuan kolekif
tersebut. Bencana tsunami,
ledakan dahsyat gedung WTC
sesaat setelah pesawat
menaberaknya, KBRI di
Malaysia, tentara, pekerja sipil,
sejumlah bangunan, kendaraan,
perusahaan besar dengan saham
dan aneka teknologinya, mall
dan sebagainya tidak lebih dari
materi-materi yang tak
bermakna. Ketiga adalah praktik
atau tingkah laku aktor yang
sejatinya merupakan variabel
yang dipengaruhi oleh kontruksi
pengetahuan yang mereka
bangun sendiri secara kolektif
dan bersifat sangat dinamis.
Konstruktivisme bukanlah pola
yang diinduksikan dari fakta
empirik. Ia justru sebaliknya
merupakan gagasan yang
dikontruksi dari interaksi di
antara banyak aktor. Bila dilema
keamanan diinduksikan dengan
metodologi Positivisme dari
fakta empirik seharusnya
Amerika tidak hanya terancam
oleh nuklir Korea Utara dan Iran,
namun juga oleh nuklir Israel
maupun Inggris. Faktanya
Amerika hanya terancam oleh
Korea Utara dan Iran namun
tidak oleh Inggris dan Israel, ini
adalah indikasi yang
menunjukkan betapa dilema
keamanan merupakan kontruksi
gagasan bukan induksi dari fakta
empirik.