Mohon tunggu...
Muhammad Nauval
Muhammad Nauval Mohon Tunggu... Perawat - Perawat | Aceh Tulen

Pecinta Kopi Hitam Tanpa Gula

Selanjutnya

Tutup

Diary Artikel Utama

"Petruk dan Gareng" Karya Tatang Suhendra, Komik Beralur Horor dan Humor Favorit Anak 90-an

18 Mei 2021   13:48 Diperbarui: 20 Mei 2021   01:00 4997
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Komik Petruk Gareng karya Tatang S. Sumber: Tribunnews.com

Selain asyik bermain bersama teman-teman, ketika kecil saya juga banyak menghabiskan waktu dengan buku bacaan.

Masa kecil setiap orang pasti berbeda-beda. Begitu pula dengan saya. Saya terlahir dari keluarga yang sederhana. Ketika kecil dulu, saya bersekolah di SD yang lumayan dekat dengan rumah.

Bersekolah di kampung itu enak. Selalu bisa berkumpul dengan teman-teman. Sebab semuanya memang tinggal di kampung yang sama. Jika ada permainan yang belum puas dimainkan di kelas, bisa kembali dilanjutkan ketika pulang.

Tinggal dan bersekolah di kampung itu banyak ketertinggalannya. Pernah dulu ketika SD saya mewakili sekolah untuk mengikuti lomba di Kota. Saya kalah telak. Wawasan mereka berada di level yang berbeda dengan saya. haha

Hal ini mungkin juga dipengaruhi oleh buku bacaan ya. Sebelum saya menulis artikel ini. Saya tadi banyak membaca tulisan teman-teman K yang lain. Saya melihat banyak sekali koleksi buku mereka yang sangat asing dengan saya. Dan ajaibnya, mereka sedari kecil sudah mulai membaca semua buku tersebut dengan mudahnya.

Makanya tidak heran jika banyak sekali teman-teman di K ini yang hebat-hebat. Buku bacaannya pun keren-keren.

Komik karya Tatang S, [diolah melalui canva oleh penulis]
Komik karya Tatang S, [diolah melalui canva oleh penulis]

Lalu bagaimana dengan saya?

Menyanggupi topik pilihan yang diberikan Kompasiana tentang buku masa kecil. Saya juga akan sedikit bercerita.

Seperti yang saya ceritakan di atas. Ketika kecil saya sekolah di kampung. Sangat jarang ada pengenalan-pengenalan tentang buku-buku di sana. Kami hanya terbiasa membaca buku pelajaran sekolah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun