Baru-baru ini, kejadian tidak mengenakkan kembali menimpa seorang perawat. Kamis, (15/4/2021) seorang perawat berinisial CRS yang bekerja di Rumah Sakit Siloam Sriwijaya, Palembang mendapatkan penganiyaan dari JT yang tak lain adalah ayah dari seorang pasien yang CRS rawat.
Kronologis kejadiannya seperti ini. Pada hari itu, CRS seperti biasanya melakukan tindakan keperawatan pada pasien yang ditanganinya. Kebetulan pada hari itu, anak dari JT dijadwalkan sudah bisa pulang ke rumah.
Maka sebagai seorang perawat yang bertugas pada hari itu, CRS melakukan tindakan pelepasan infus pada anak JT. Usai semuanya dilakukan mengikuti SOP (Standar Operasional Prosedur) pelepasan infus. Mulai dari melepas selang infus hingga menutupnya dengan plester dilakukan CRS sesuai dengan SOP yang berlaku.
Namun, kejadian diluar dugaan terjadi. Plester yang dipakai terlepas hingga mengakibatkan darah kembali mengalir keluar dari bekas jarum infus tersebut.
Melihat ada darah yang keluar, membuat JT tidak menerimanya. Akhirnya dipanggillah perawat CRS ke ruangan tersebut. Naas, belum sempat memberikan penjelasan apa-apa, JT langsung dengan emosi menampar wajah CRS.
JT juga sempat menjambak rambut CRS dan menendang di bagian perutnya. Dari kejadian tersebut, CRS mengalami memar dibagian mata, bengkak di bibir dan perut. Sedangkan tersangka penganiyaan kini telah ditangkap oleh pihak kepolisian dan akan diberi hukuman sesuai dengan Undang-Undang yang berlaku.
***
Melihat kejadian tersebut, saya sebagai salah seorang perawat merasa cukup prihatin dan sedih. Saya sangat menyayangkan ternyata masih ada kejadian-kejadian yang tidak mengenakkan yang masih menimpa perawat di zaman seperti ini.