Mohon tunggu...
Muhammad Mulfi Rachman
Muhammad Mulfi Rachman Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Akuntansi Universitas Pamulang

Kekayaan yang sebenarnya adalah hati yang selalu merasa cukup.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bahasa Indonesia Tak Dapat Digantikan oleh Bahasa Inggris

20 Juni 2021   20:15 Diperbarui: 20 Juni 2021   20:38 245
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Bahasa merupakan alat komunikasi antara satu dengan yang lain. Bahasa indonesia merupakan alat yang digunakan sebagai bahasa media massa untuk menunjang perkembangan iptek pada zaman yang serba teknologi ini.

Era globalisasi saat ini merupakan tantangan besar bagi bangsa indonesia. Dengan bahasa yang semakin global, terutama bahasa inggris yang hampir digunakan oleh seluruh dunia memungkinkan semakin tergerusnya bahasa indonesia. Adanya stigma masyarakat yang mengatakan bahwa bahasa asing lebih diprioritaskan, terutama oleh kalangan menengah atas. Dibuktikan lagi dengan banyaknya orang tua yang mengajarkannya sejak dini, dengan alasan agar memudahkan anaknya kelak dalam menguasai bahas asing. Hal tersebut tidak disalahkan, akan tetapi penggunaan dan edukasi bahasa asing sejak lahir tidak boleh dijadikan prioritas. Kebanggan bahasa indonesia sebagai identitas nasional tidak digantikan dengan apapun. Bahasa indonesia sebagai identitas nasional yang secara filosofis membedakan negara Indonesia dengan negara lain.

Sebagai bahasa resmi, bahasa indonesia harus mampu menunjukkan jati dirinya ditengah tengah globalisasi. Karena bagaimanapun juga bahasa indonesia tidak dapat digantikan oleh apapun. Cara yang paling tepat untuk menyikapinya adalah dengan mengikutinya tanpa harus kehilangan identitas. Adapun salah satu strategi dalam mempertahankan bahasa indonesia adalah dengan dikuatkannya literasi bahasa indonesia. Disinilah peran lembaga pendidikan dibutuhkan sebagai basis pembinaan bahasa. Tentu saja hal ini memerlukan kesiapan fasilitas berbahasa yang memadai dan juga bimbingan guru yang profesional. 

Kedua, yaitu peran aktif pemerintah sebagai pembuat kebijakan sudah semestinya mengarahkan pada penguatan literasi bahasa indonesia sebagai bahasa nasional. Ketiga, peran aktif dari media. Media saat ini memiliki peranan penting dalam literasi pelestarian bahasan nasional. Setiap ada istilah baru yang bersumber dari bahasa asing pada umumnya, akan dengan mudah tersebar melalui media sehingga peran media sangatlah besar dalam upaya mempertahankan bahasa nasional. Pada akhirnya, globalisasi memang tidak dapat dibendung dan kita memang harus mengikutinya. Namun jangan sampai bahasa nasional digantikan oleh apapun. Penguatan literasi bahasa nasional diharapkan mampu menjawab permasalahn ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun