Mohon tunggu...
Muhammad Thoha Maruf
Muhammad Thoha Maruf Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa

Penulis yang gemar beranjangsana. Kadang juga aktif di sosial media.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Izinkanku Bertemu Sang Baginda

30 Oktober 2020   11:33 Diperbarui: 30 Oktober 2020   11:36 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

12 rabiul awal, sang panutan manusia lahir dari rahim Siti Aminah. Kala itu jazirah Arab masih didera zaman jahiliyah. Zaman kebodohan yang menyebabkan manusia tidak memanusiakan manusia.Setelah kelahiran Sang Baginda, Nabi Muhammad SAW, bumi Arab menampakan cahayanya. Makhluk yang diutus oleh Tuhan untuk meluruskan apa saja yang telah dilakukan oleh umat manusia.

Saat kecil beliau sudah ditinggal mati oleh ayah dan ibunya. Tidak berhenti hanya di situ, kakek yang merawatnya juga meninggalkan baginda. Akhirnya beliau hidup bersama pamannya yang seorang kafir. Abu Thalib.

Sejak kecil hidupnya sudah susah. Harus berjuang dengan keras. Pamannya senantiasa merawatnya hingga ia menginjak remaja.

Semoga di umur 25 dia diangkat menjadi seorang nabi akhir zaman. Tugas yang diembannya sangatlah berat. Untuk mendakwahkan agama Islam. Agama yang rahmatan Lil alamin.

Nabi menghadapi cobaan yang sangat berat ketika mendakwahkan agama Islam. Beliau dihujat, dihina, dicela, dimaki-maki. Hal-hal seperti itu sudah menjadi makanan sehari-hari.

Apa yang diperjuangkan nya adalah demi pertanggungjawaban umatnya dihadapan Allah SWT.

Baginda Nabi Muhammad, adalah seorang manusia yang mewujudkan kesempurnaan. Sikap, perilaku, serta tutur katanya menjadi panutan umat.

Tidak ada kalimat yang lebih mulia daripada ucapan shalawat kepadanya. Jasanya sangatlah besar. Pengorbanan yang terhadap umat juga demikian.

Refleksi serta peneladanan terhadap sifat dan perilakunya harus tetap digalakkan. Apalagi di tengah situasi yang seperti ini, umat Islam terpecah belah. Ada fitnah serta intimidasi yang dilakukan oleh orang kafir.

Peneladanan terhadap sifat Baginda adalah solusi terbaik. kita harus belajar bagaimana Baginda menghadapi perilaku seperti ini.

Kita boleh memiliki jabatan setinggi langit, jangan sampai penghormatan kita terhadap Baginda Rasulullah SAW, tidak ada.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun