Mohon tunggu...
Muhammad Jundy
Muhammad Jundy Mohon Tunggu... Full Time Blogger

Penyuka Sepak Bola | Tertarik membicarakan fenomena sosial dan kebijakan politik

Selanjutnya

Tutup

Bola

Menakar Peluang Arsenal Menjuarai Liga Inggris

29 September 2025   11:42 Diperbarui: 29 September 2025   13:27 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Pinterest.com

Selama tiga musim berturut-turut, Arsenal selalu konsisten 'menjuarai' posisi runner-up liga Inggris. Satu sisi menunjukkan konsistensi permainan. Tapi di sisi lain, hal ini menunjukkan bahwa mental juara Arsenal belum terbentuk. Mikel Arteta sebagai pelatih kepala tampaknya belum sukses membangun the dream team. Nyali Arsenal selalu ciut memasuki akhir musim. Penampilan akhir musim Arsenal, tidak sebuas saat kick-off Premier League dimulai. Badai cedera dan kedalaman squad selalu menjadi penyebab utama rontoknya penampilan memukau Arsenal.

Di musim ini, manajemen Arsenal berbenah. Fokus utamanya adalah memperbaiki kedalaman squad. Penampilan super Viktor Gyokeres bersama Sporting Lisbon memikat Mikel Arteta untuk memboyong sang striker ke Emirates Stadium. Capaian 54 gol bersama Sporting Lisbon di semua kompetisi musim lalu, menunjukkan Viktor Gyokeres layak di plot sebagai target man nomor 9. Hal yang selama ini hilang dari permainan Arsenal.

Selain mendatangkan Viktor Gyokeres, Arsenal juga memboyong Martin Zubimendi & Cristian Norgard. Bukti bahwa Arsenal tidak main-main sebagai penantang utama perburuan gelar. Eberechi Eze dan madueke tidak Ketinggalan. 2 pemain yang mempunyai kualitas setara dengan pemain sayap Arsenal, Leandro Trossard & Martinelli.

Melihat dari kedalaman squad yang ada, Thierry Henry, legenda Arsenal memberikan komentarnya, "Saya yakin Arsenal akan juara tahun ini," Keyakinan tersebut, menurut Henry lahir dari pengalaman panjang bermain bersama Arsenal. Ia menceritakan situasi yang sama yang pernah dialami The Gunners. Menurut Henry, The Gunners pernah berada di 'siklus' tersebut pada 1998, 1999, dan 2000. Ketika itu, Manchester United hat-trick jadi kampiunnya. Namun selanjutnya di musim 2000/2001, The Gunners bisa jadi juara.

Sebagai penggemar Arsenal, penulis mempunyai beberapa poin yang bisa dijadikan bahan analisa, menakar peluang Arsenal menjuarai Premiere League musim ini. Pertama, berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, musim ini, manajemen Arsenal terlihat lebih garang sebagai penantang gelar. Seperti yang saya jelaskan di paragraf sebelumnya,  Arsenal memboyong banyak pemain berkualitas pada awal musim ini. Manajemen Arsenal kurang lebih menggelontorkan 240 juta poundsterling. Nilai yang fantastis! Nilai tersebut menjadi bukti bahwa Arsenal berada di barisan terdepan dalam perburuan gelar juara dengan kedalaman squad yang ada.

Kedua, chemistry pemain. Selain kedalaman squad yang mewah, Mikel Arteta sudah lama membangun chemistry antar pemain. Jika dilihat dari komposisi pemain, dimulai dari Arteta menukangi Arsenal hingga saat ini, terlihat tidak banyak berubah. Artinya, Saling memahami antar pemain sudah lama terbangun.

Ketiga, belajar dari kesalahan. Sebagai pelatih terlama kedua yang menukangi Arsenal sepanjang sejarah berdirinya klub, tentu, Arteta sudah belajar banyak dari kesalahan tahun-tahun sebelumnya. Mulai dari taktik permainan, pergantian pemain hingga strategi kunci untuk mempertahankan keunggulan. Di musim sebelumnya, Arsenal menjadi peringkat teratas di Liga Inggris yang selalu gagal mempertahankan keunggulan setelah unggul di babak pertama. Akibatnya, Arsenal kalah setelah babak kedua usai.

Dilihat dari komposisi yang ada, penulis yakin Arsenal akan memberikan perlawanan lebih daripada musim-musim sebelumnya. Bukan tidak mungkin, Arsenal akan mengawinkan gelar Premier League dengan Liga Champions []

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun