Mohon tunggu...
Muh. Hanafi
Muh. Hanafi Mohon Tunggu... Guru - Abdi Negara

Pengawas Madrasah Tingkat MA, Fasda Numerasi dan AlQur'an Hadist, Fasilitator IKM, Instruktur Visitasi Pelatihan Tindak Lanjut Hasil AKMI 2023, Penggerak Moderasi Beragama, Karya yang telah dipublikasikan : 1 buah Buku Referensi "Keajaiban Think Pair And Share pada Pembelajaran Al-Qur'an Hadist", 2 buah Jurnal pada At-Taklim STAI An-Nadwah KTL dan PEJ FTK UIN STS Jambi. Hope winner on cross cultural religious literacy competition "Developing Student Activity Program" Institut Leimena Jakarta Tahun 2022.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Masih Perlukah Rangking Kelas Dicantumkan Pada Lapor Siswa ?

8 Desember 2022   02:25 Diperbarui: 27 Desember 2022   13:52 1151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Peringkat/Juara 1, 2 dan 3 (Sumber Foto  https://wirahadie.com/cara-meraih-juara-kelas-pasti-berhasil/amp/)

Sejatinya Buku Laporan hasil penilaian Siswa (Rapor) yang diterima oleh Orang tua wali siswa setiap akhir penilaian akhir semester dan akhir tahun (PAS/PAT) menyenangkan. Sebagian justru malah menjadi malapetaka bagi orang tua siswa dan siswa itu sendiri, mengapa tidak, ketika nilai yang dilihat oleh orang tua siswa di rapor tidak sesuai espektasi mereka, orang tua siswa sering melakukan bullying terhadap anaknya sendiri. Tindak kekerasan verbal dan non verbal menjadi hantu bagi siswa dalam setiap dua even tahunan itu.

Bagaimana mungkin, dengan keunikan beragam kemampuan siswa itu sendiri,  guru lantas men-samaratakan alat ukur penilaian. Tidakkah setiap anak berbeda kemampuannya. Bisa saja siswa yang satu berkemampuan pada mata pelajaran A, sementara siswa yang lain berkemampuan mata pelajaran B. jika diilustrasikan, misalnya di sebuah hutan, ada sekolah dengan siswanya hewan, burung dengan kemampuan terbang, ular dengan kemampuan melatanya, katak dengan kemampuannya melompat, ikan dengan kemampuannya berenangnya. Saat yang bersamaan, tiba-tiba sang guru hadir memberikan alat ukur semua hewan harus berkemampuan berenang. Sementara burung dengan potensinya terbang dipaksa untuk berenang, Mungkin hari pertama dia berenang, sayap yang dibanggakan patah satu, esoknya patah lagi satu, akhirnya yang seharusnya potensinya bisa terbang indah, lenyap karena kekeliruan guru memberikan alat ukur. Apatah lagi guru menjugde bahwa sang siswa bodoh, tidak bisa apa-apa.

Disinilah perlu kehati-hatian guru, terutama saat pembagian lapor siswa, biasanya orang tua siswa dipanggil hadir untuk menemani anaknya menerima lapor di sekolah. Pastikan orang tua siswa yang mengambil, tidak dapat diwakilkan, jika rapor belum terambil, dapat diambil dari guru saat penilaian akhir tahun semester 2. Hal ini sebagai wujud perhatian orang tua siswa terhadap anak dan perkembangan pendidikannya di sekolah. 

Hendaknya yang disampaikan oleh  guru saat orang tua menerima rapor.

Event menerima raport adalah momentum penting pertemuan dua orang tua, guru sebagai orang siswa di sekolah, dan orang tua siswa sebagai orang tua pokok di rumah. Disatu sisi pasti orang tua siswa sangat berharap anaknya berkembang dan berprestasi, sebaliknya guru demikian juga, maka saat itu momentum paling tepat menyampaikan semua perkembangan siswa di sekolah. yang tercantum di rapor adalah nilai-nilai yang didapatkan atas hasil pembelajaran, tetapi sejatinya informasi utuh terkait perkembangan siswa secara menyeluruh yaitu lewat komunikasi langsung antara orang tua dan siswa saat pertemuan itu.

Maka yang perlu disampaikan kepada orang tua siswa tentang perkembangan anaknya adalah Karakter (sikap dan perilaku). Disini menjadi amat penting karena karakter yang terkontrol secara kontinyu baik disekolah dan dirumah. Satukan visi bagaimana orang tua kandung/siswa dan guru di sekolah punya satu pandangan yang sama, sama-sama bertanggung jawab mengontrol, membimbing, dan mengarahkan perilaku positif. Karena karakter tidak bisa dibangun serta merta, tetapi harus dengan kolaborasi  orang tua dan guru, dan pastikan dengan kerjasama yang utuh. Seringkali disini jika ada masalah, orang tua menyalahkan guru, "apa sih yang diajarkan gurumu", sebaliknya guru terkadang menyalahkan orang tua "gimana orang tuamu mendidikmu dirumah". 

Selanjutnnya tentang hasil belajar. Guru mencantumkan angka-angka pada lapor, Penting disampaikan kepada orang tua siswa, bahwa angka-angka tersebut adalah capaian nilai yang didapat oleh siswa. Dalam rapor ada capaian istimewa, baik, cukup dan kurang. Disini guru perlu menyampaikan informasi yang utuh tentang tuntas dan tidak tuntasnya siswa dalam memahami pelajaran. Lakukan diskusi yang perlu bersama orang tua siswa jika ada yang perlu ditingkatkan kompetensinya dan yang tertinggal, dan cari solusi bersama.

Berikutnya, menyampaikan prestasi siswa, disini juga perlu kehati-hatian guru. Terutama prestasi peringkat kelas, hendaknya jangan dicantumkan dalam rapor siswa. cukup diberikan penjelasan secara pribadi antar guru dan orang tua siswa saja, itupun jika diperlukan. Namun yang perlu disampaikan, guru menjelaskan prestasi unik dari siswa. Bisa saja dia lemah di bidang akademik, tetapi hebat di bidang non akademik. Hal ini perlu disampaikan, dengan tujuan orang tua dapat memahami potensi dan minat anak mereka.

Tiga hal utama dan mendasar diatas, yang perlu disampaikan oleh guru saat orang tua menerima rapor. Dan harapannya orang tua siswa benar-benar memahami pentingnya komunikasi, kolaborasi, kerjasama dengan guru di sekolah, karena sejatinya proses pendidikan yang sebenarnya adalah keluarga dalam hal ini orang tua sebagai pendidik utama, karena orang tua tidak sanggup, sibuk bekerja, dan lain-lain, orang tua mengamanahkan ke sekolah. 

Dan, dengan kerjasama yang kuat, akan tercipta tujuan dari rohnya pendidikan itu sendiri, yaitu mempersiapkan anak untuk menghadapi kehidupan pada masanya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun