Tidak kerasa sudah satu tahun lebih masyarakat Dunia hidup dalam bayangan Corona Virus Desease (CoViD) 19. Begitu juga di negara Indonesia, tercatat pada beberapa sumber berita, virus ini dinyatakan masuk ke Indonesia pada hari senin, 2 maret 2020 yang resmi diumumkan oleh presiden Indonesia. Sehingga pada ramadhan 1441 H tahun lalu dilakukan dengan membatasi pergerakan masyarakat yang di sebut dengan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar). Seperti tidak dianjurkan melaksanakan ibadah taraweh dan sebagainya.
Satu tahun lebih berlalu, sekarang kita berada pada bulan ramadhan tahun 1442 H dalam keadaan yang tidak jauh beda (masih dalam bayang bayang CoViD 19), walaupun keadaan curva yang melandai. Kita tetap dianjurkan untuk waspada dan tetap menjaga diri agar selalu sehat supaya dapat melaksanakan ibadah ramadhan dengan baik.
Terlepas dari keadaan, sering kita dengar pada ceramah ceramah mengenai ramadhan kalimat "Shaamuu Tashiihuu" yang artinya berpuasalah niscaya kamu akan sehat. Kalimat tersebut adalah hadits nabi muhammad shalallahu alaihi wassalam. Memang rasulullah bukan lah seorang dokter ataupun ahli kesehatan, namun sebagaimana kita ketahui bahwa bicaranya nabi muhammad adalah sebuah kebenaran. Karena memang dalam al qur'an dijelaskan: "Tidaklah dia (Rasul) berbicara dari keinginannya sendiri. Kecuali karena dengan Wahyu yang disampaikan kepadanya" (Alquran).
Kalimat tersebut membuat para ahli didunia kesehatan meneliti tentang ibadah puasa dari segi kesehatan orang yang menjalankannya. Salah satunya adalah penelitian yang dilakukan oleh National Institute Of Aging di Amerika Serikat. Yang membuktikan bahwa orang yang berpuasa mampu meningkatkan fungsi Kognitif pada otak. Bukan hanya itu berpuasa juga menyebabkan neuron diotak mendapatkan energi lebih sehingga meningkatkan hubungan antar neuron. Dan meningkatkan zat kimia yang disebut dengan BDNF dalam otak yang berperan membentuk sel sel saraf baru.Â
Bukan hanya itu, sebuah penelitian yang dipublikasi dalam Acta Medica Indonesiana -- The Indonesian Journal of Internal Medicine tahun 20016 berpuasa ramadhan selama sebulan full dapat meringankan penyakit asam lambung (GERD) sebagaimana penelitian yang dilakukan kepada 130 orang yang mempunyai penyakit GERD, dimana 66 orang diantaranya menjalani puasa dan menyatakan bahwa keluhan GERD yang dimereka rasakan jauh lebih ringan dibanding 64 orang yang tidak berpuasa. Tentunya hal tersebut dengan tetap memperhatikan sunnah nabi muhammad shalallahu alaihi wassalam seperti tidak melewatkan makan sahur, dan segera berbuka serta makan secukupnya (tidak balas demdam ketika berbuka dan malam hari)
Pertanyaannya sekarang adalah seberapa kita percaya dengan perkataan itu dan menempatkan diri kita dengan prasangka yang baik, karena dalam hadits qudsi dijelaskan bahwa allah berdasarkan prasangka hambanya. Hal ini adalah sebuah ujian untuk mengukur seberapa kuat keimanan kita pada rukun iman yang enam. Dan tentunya di saat pandemi seperti sekarang kita harus menjalankan puasa sesuai dengan sunnah dan arahan dari hadits hadits yang rasulullah sampaikan. Karena dengan kita istiqamah mengamalkan sunnah sunnah dalam berpuasa, in syaa allah imun dan iman kita akan meningkat dan menjadikan kita manusia yang sehat secara jasmani dan rohani. Terlepas dari itu kita harus tetap menjaga diri dari corona virus sebagai ikhtiar kita untuk mensyukuri nikmat sehat yang allah berikan.
Semoga kita semua dapat memaksimalkan ibadah ramadhan dan mendapatkan keberkahan serta ampunan dari Allah Subhanahu wata'ala.
Sumber