Kata hijrah sudah tak asing di benak milenial Indonesia. Terkhusus bagi kaum hawa, kata hijrah ini identik (salah satunya) dengan 'menutup aurat'. Kajian demi kajian diadakan guna menyeru dan mengajak kaum hawa agar menutup aurat. Begitupula tersebar banyak dakwah atau ajakan melalui sosial media yang dikemas semenarik mungkin khusus untuk masalah menutup aurat.
Salah satu konten yang sempat viral dalam masalah ini adalah video yang terkesan secara mutlak menyebutkan bahwa ketika seorang akhwat enggan menutup aurat, maka di akhirat kelak ia akan menjerumuskan ayahnya kedalam neraka disebabkan perbuatannya.
Memang, dalam mendidik anak seorang ayah memiliki andil dan tanggung jawab. Ia harus mendidik anak-anaknya dan menanamkan dalam pribadi sang anak nilai-nilai Islam, mengajarkan kepadanya yang halal dan haram, yang haq dan batil, serta mengingatkan sang anak jika ia terjerumus dalam sebuah kesalahan.
Begitu banyak ayat Al-Quran dan hadits yang menjelaskan tentang kewajiban orang tua dalam menididik anak antara lain; Firman Allah subhanahu wa Ta'ala dalam surat Luqman ayat 13:
 "Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, ketika ia memberi pelajaran kepadanya, 'Wahai anakku! Janganlah engkau memperskutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezhaliman yang besar."
 Dalam surat lain Allah Berfirman: "Dan perintahkanlah keluargamu melaksanakan shalat dan sabar dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rizki kepadamu, Kami-lah yang memberi rizki kepadamu. Dan akibat (yang baik di akhirat) adalah bagi orang yang bertaqwa." [Thaaha:132]
juga dalam hadits nabawi Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
"Suruhlah anak kalian shalat ketika berumur 7 tahun, dan kalau sudah berusia 10 tahun meninggal-kan shalat, maka pukullah ia. Dan pisahkanlah tempat tidurnya (antara anak laki-laki dan anak wanita)."[1],
dan semua ini akan dimintai pertanggung jawabannya. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
"Kamu sekalian adalah pemimpin, dan kamu sekalian bertanggung jawab atas orang yang dipimpinnya. Seorang Amir (raja) adalah pemimpin, seorang suami pun pemimpin atas keluarganya, dan isteri juga pemimpin bagi rumah suaminya dan anak-anaknya. Kamu sekalian adalah pemimpin dan kamu sekalian akan diminta pertanggungjawabannya atas kepemimpinannya."[2],[3]
Dalam masalah ini timbul pertanyaan, apakah benar jika seorang anak enggan menutup aurat ia akan menjerumuskan ayahnya kedalam neraka?