Mohon tunggu...
Muhammad Fajar Shidiq
Muhammad Fajar Shidiq Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia

Mengupas Kuliah Kerja Nyata UPI 2022

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

KKN Tematik UPI 2022: Manfaat Buruan SAE bagi Wanita Pelaku UMKM

8 Agustus 2022   13:35 Diperbarui: 8 Agustus 2022   13:36 658
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Buruan SAE merupakan sebuah program urban farming yang digalakan oleh Pemerintah Kota Bandung dengan tujuan menjadi salah satu solusi Kota Bandung menghadapi krisis ketahanan pangan. Kota Bandung sendiri tergolong terlalu tergantung kepada produksi pangan dari daerah lain di Jawa Barat bahkan diluar Jawa Barat. Hal ini tentu menjadi hal yang sangat berbanding terbalik dengan kebutuhan pangan Kota Bandung yang tergolong cukup besar untuk skala suatu perkotaan.

Namun  disisi lain perlu diingat bahwa Kota Bandung merupakan salah satu kota dengan kepadatan tertinggi di Indonesia. Bahkan secara data yang termuat dalam arsip Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri mencatat jumlah penduduk di Kota Bandung mencapai 2,53 juta jiwa pada 2021. Dengan luas wilayah sebesar 166,59 kilometer, hal ini berarti kepadatan penduduk di wilayah Kota Bandung mencapai 15,17 ribu per km persegi.

Dengan kepadatan penduduk yang tergolong cukup tinggi dan tingkat kebutuhan pangan yang tergolong tinggi pula, urban farming merupakan salah satu solusi guna mengatasi krisis ketahanan pangan yang mungkin terjadi. Konsep Buruan SAE yang menggalakan Urban farming dengan memproduksi bahan pangan hanya dengan memanfaatkan pekarangan rumah tentu menjadi terobosan baru dimana warga Kota Bandung tetap dapat memenuhi kebutuhan bahan pangannya sendiri dari hasil bahan pangan yang dipanen sendiri pula.

Konsep Buruan SAE rupanya tidak hanya dapat menjadi sarana bagi pemenuhan bahan pangan rumahan. Konsep Buruan SAE rupanya dapat menjadi sarana pemenuhan bahan pangan bagi UMKM, hal ini telah dilakukan oleh Ibu Nenti Setiawati, beliau merupakan seorang wanita pelaku UMKM di RW 11 Kelurahan Gumuruh Kecamatan Batununggal.

"Memang betul, sebagai pelaku UMKM saya merupakan salah satu warga yang terdampak apabila terjadinya ketidak stabilan harga di pasar, contoh saja saat harga cabai tinggi mau tidak mau saya menaikan harga atau mengurangi porsi dari barang jualan saya, hal ini tentu menjadi masalah bagi pelaku usaha kecil seperti saya. Namun saat saya memulai menanam cabai di rumah dan di kebun yang ayah saya miliki, saat harga di pasar sedang tidak stabil, saya tidak terlalu terdampak karena saya dapat memanen dari tanaman yang saya miliki." Ujar Ibu Nenti Setiawati, Pelaku UMKM yang menerapkan konsep Buruan SAE.

Berdasarkan pengalaman dan hal yang dirasakan oleh oleh pelaku Buruan SAE, manfaat yang dapat dirasakan masyarakat apabila melakukan Buruan SAE, diantaranya adalah sebagai berikut :

  • Memiliki bahan pangan yang sehat, alami dan ekonomis
  • Dapat menjadi cadangan bahan produksi bagi pelaku UMKM saat harga tidak stabil
  • Dapat menjadi usaha baru apabila ditekuni secara serius
  • Menjadi bahan edukasi bagi anak
  • Lahan yang digunakan relatif kecil.

Dokpri
Dokpri
Dokpri
Dokpri

Dari riset yang dilakukan dan hasil yang telah dibuktikan oleh Ibu Nenti selaku orang yang telah menerapkan Buruan SAE, Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Pendidikan Indonesia penempatan Kelurahan Gumuruh melakukan edukasi mengenai Buruan SAE dengan metoda hidroponik dan media tanam konvensional serta diadakan pembagian polybag berisi media tanam yang telah diisi bibit tanaman yang telah disemai selama 2 hari. 

Adapun sasaran yang dituju ialah warga dari RW 09 dan RW 011 Kelurahan Gumuruh. Besar harapan dari pembagian bibit tersebut adalah menjadi pemicu bagi warga agar dapat menanam bahan pangannya sendiri di pekarangan rumah secara mandiri.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun