Mohon tunggu...
Muhammad Ezra Hanif
Muhammad Ezra Hanif Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Negeri Jakarta

Sangat suka sekali makan enak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Hidup Ini Hanya Panggung Sandiwara

12 Oktober 2022   20:22 Diperbarui: 12 Oktober 2022   20:31 285
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

"Hidup hanyalah panggung sandiwara," kalimat yang sering kita dengar dari lirik lagu, puisi, ceramah, dll. Kalimat tersebut seolah sengaja dibuat hanya sekedar untuk mendramatisir kehidupan, tak jarang juga kalimat tersebut diucapkan oleh orang-orang yang memandang pesimis kehidupan mereka. Kalimat tersebut juga sering diucapkan oleh orang-orang yang sedang menghadapi masalah berat dalam hidupnya. 

Kehidupan sosial yang dijalani oleh orang-orang terdahulu, hingga kehidupan sosial yang kita jalani sekarang, nyatanya memang merupakan panggung sandiwara. Interaksi yang terjadi di masyarakat, layaknya sebuah pertunjukan drama di mana ada individu sebagai aktor, sebisa mungkin ia harus menampilkan dirinya sesuai dengan apa yang diharapkan oleh masyarakat, atau dalam pertunjukan drama disebut sebagai penonton. 

Kita dapat melihat bagaimana orang-orang di media sosial hari ini, ada semacam identitas yang sengaja dimanipulasi oleh para pengguna media sosial. Manipulasi yang dilakukan, bertujuan untuk menciptakan kesan agar dapat diterima atau sekedar diakui oleh masyarakat.

Dramaturgi

Gagasan ini, merupakan inti dari pemikiran Erving Goffman yang disebut dengan dramaturgi. Menurut Goffman, dramaturgi adalah sandiwara kehidupan yang disajikan oleh manusia. Situasi dramatik yang seolah terjadi di atas panggung sebagai ilustrasi untuk menggambarkan individu-individu dan interaksi yang dilakukan mereka dalam kehidupan sehari-hari. 

Dramaturgi, sejatinya adalah sebuah perspektif sosiologi yang menitikberatkan pada manajemen dalam kehidupan sehari-hari, Goffman meyakini bahwa dalam interaksi selalu ada proses manajemen kesan di mana individu dalam setiap situasi mengatur perilakunya yang bersifat verbal maupun nonverbal, seperti bagaimana ia berpakaian, mengatur kata-kata serta gestur tubuh untuk menciptakan kesan pada diri individu tersebut.

Front stage & Back stage

Dalam setiap interaksi sosial yang terjadi di masyarakat, terdapat panggung depan (front stage) dan panggung belakang (back stage).

  • Front stage, merupakan tempat di mana para aktor akan memainkan peran mereka atau berakting untuk memanipulasi identitas diri mereka yang tidak sebenarnya.
  • Back stage, merupakan tempat kehidupan asli sang aktor di mana tidak ada yang tahu bagaimana sikap atau pribadi aktor yang sesungguhnya. Di panggung belakang ini, setiap individu akan mempersiapkan diri untuk mereka tampilkan kepada orang lain, seperti halnya para aktor yang merias diri untuk tampil di atas panggung.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun