Mohon tunggu...
Muhammad bilalfauzan
Muhammad bilalfauzan Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

no one

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Tantangan dalam Bidang Pendidikan di Masa Pandemi

30 Juli 2021   17:55 Diperbarui: 30 Juli 2021   18:27 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Pendidikan di masa pandemi saat ini sedang tidak baik baik saja. Bagaimana tidak, seluruh proses pembelajaran dalam bentuk tatap muka dihentikan untuk sementara waktu. Saat ini seluruh proses belajar megajar berlangsung secara daring. Pembelajaran daring di masa pandemi Corona Virus Disease (Covid-19) menghadapi sejumlah tantangan. Masalah pertama datang dari guru dan dosen. Para dosen dan guru tidak siap karena silabusnya disusun untuk pemblajaran tatap muka, khususnya di sektor perkuliahan. Bagi para dosen jurusan sains dan teknologi dengan kuantitas mata kuliah praktikum yang tinggi. Faktor usia dosen juga berpengaruh besar terhadap kemampuan untuk beradaptasi. Dosen yang telah lanjut usia dan tidak terliterasi dalam teknologi pembelejaran berbasis teknologi terkini memiliki kesulitannya tersendiri

Langkah kebijakan pelaksanaan sekolah daring yang ditetapkan dilaksanakan oleh seluruh guru dan siswa dengan memanfaatkan fasilitas e-learning yang sebagian besar menggunakan platform milik Google dan Zoom. Tetapi masih ada beberapa sekolah yang tidak dapat memanfaatkan fasilitas e-learning dikarenakan keterbatasan SDM, keterbatasan sarana prasarana seperti laptop atau handphone yang dimiliki orangtua peserta didik, kesulitan akses internet, kondisi listrik yang tidak stabil, dan keterbatasan kuota internet yang bisa disediakan oleh orangtua

Pada masa pandemi ini, banyak anak sekolah dasar hingga anak sekolah menengah   yang mengalami culture shock terhadap proses pembelajaran daring karena pandemic yang mendesak. Mayoritas pelajar mengalami kesulitan memahami pelajaran, kurang konsentrasi, tidak dapat bertanya langsung kepada guru, sehingga kebiasaan-kebiasaan dari tatap muka bisa interaksi langsung, memahami mata pelajaran langsung dari guru, ketika belajar dari rumah itu membutuhkan perjuangan yang cukup tinggi

Masalah lainnya datang dari dunia perkuliahan, yaitu cara bagaimana menjalankan kegiatan praktikum tanpa ada akses laboratorium. Mengatasi masalah ini, salah satu kampus di Indonesia, yaitu Institut Teknologi Kalimantan (ITK) mengambil kebijakan dengan menginstruksikan untuk digantikan dengan media yang sesuai sepertivirtual lab, dry lab, modeling, animasi dan lainnya dengan mengacu pada tujuan pembelajaran prak-tikum/studio/bengkel. Semuanya ditujukan agar mahasiswa tetap me-miliki skill/keter-ampilan tertentu terkait psikomotorik, dapat digantikan dengan workshop bersertifikat setelah reda penyebaran Covid-19 sebagai upaya untuk menjamin kompetensi lulusan.

Setelah satu tahun lebih pandemi covid-19 mempengaruhi proses belajar mengajar, sudah saatnya seluruh pemangku kepentingan duduk bersama melakukan evaluasi tentang pembelajaran jarak jauh (PJJ) yang akhir-akhir ini masih kental dari berbagai polemik yang muncul dari berbagai aspek kepentingan, baik pemerintah, masyarakat, siswa maupun pendidik dan tenaga kependidikan.

Selama masa pandemi covid-19, hampir seluruh satuan pendidikan di seluruh penjuru Indonesia melaksanakan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), baik secara daring atau luring. Dari hasil Evaluasi Kementerian Pendidikandan Kebudayaan (KEMENDIBUD), terjadi penurunan hasil belajar siswa

Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) masih berlangsung di sebagian besar sekolah di penjuru Indonesia. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (KEMENDIKBUD) mencatat PJJ masih berlangsung di 1.840 sekolah di zona merah, 12.124 sekolah di zona oranye, 6.238 sekolah di zona kuning dan 764 sekolah di zona hijau. Sedangkan bantuan kuota gratis masih berlangsung hingga Desember. Bulan September lalu, kuota gratis diterima oleh 27.305.495 orang yang tersebar di 34 provinsi. Jumlah tersebut, masih jauh dari jumlah total peserta didik dan pendidik yang tercatat di Data Pokok Pendidikan, yakni 64.034.292 orang

Pembelajaran jarak jauh (PJJ) diramalkan akan terus dilaksakanakan paling tidak
hingga akhir tahun ini, karena belum meratanya vaksinasi Corona Virus Disease (Covid-19) di berbagai wilayah dan meroketnya angka kasus positif dalam beberapa minggu belakangan.

Nasib pembelajaran di masa depan masih belum pasti. Pemerintah tidak dapat
bekerja sendiri. Semua pemangku kepentingan perlu bahu-membahu menjadi
bagian dari solusi dalam pembelajaran pandemi. Pandemi tidak berarti menurunkan
semangat belajar  siswa dan pandemi tidak berarti membuat tenaga pengajar terlena. Semua
pemangku kepentingan pendidikan tinggi wajib bergerak dalam ritme yang sama
untuk masa depan pendidikan tinggi yang lebih baik.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun