Mohon tunggu...
Muhammad Bernas Avisena
Muhammad Bernas Avisena Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA S1 PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA - UNIVERSITAS JEMBER

Hobi saya menyanyi khususnya bernyanyi music genre dangdut dan lagu daerah Banyuwangi,saya suka nonton bola saya juga analis bola mulai dari Liga Indonesia sampai Liga Europa.Kepribadian saya,jujur saya orangnya suka totalitas dalam menjalankan kegiatan baik itu tugas,diskusi,dan kolaborasi.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Nestapanya Para Nelayan Muncar

12 Oktober 2022   20:29 Diperbarui: 12 Oktober 2022   20:39 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Miskin adalah pilihan jalan hidup manusia yang tidak bekerja dan memilih menjadi pengangguran,sedangkan kemiskinan adalah ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti pangan, sandang, papan, pendidikan dan kesehatan. Kemiskinan dapat disebabkan oleh kurangnya kebutuhan dasar atau kesulitan dalam mengakses pendidikan pekerjaan.Masalah yang sering dijumpai diberbagai daerah baik dari Kota maupun Desa adalah bagaiamana agar angka kemiskinan bisa turun,namun masalah inimasih begitu sulit untuk diselesaikan

Kemiskinan merupakan salah satu masalah global yang dihadapi banyak negara di dunia, tidak terkecuali Indonesia. Kemiskinan di negara ini, yang didefinisikan sebagai ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar, berkontribusi pada berbagai masalah sosial lainnya, termasuk pengangguran, kekurangan gizi dan meningkatnya kejahatan.

Faktor pendorong kemiskinan dapat berupa pertumbuhan ekonomi, produktivitas tenaga kerja, tingkat upah, jenis pekerjaan dan jam kerja, kesempatan kerja, dan inflasi.Degradasinya generasi penerus bangsa,kesehatan masyarakat yang kurang baikatau kekurangan gizi,maraknya angka kejahatan inilah dampak jika sebuah wilayah memiliki angkakemiskinan yang tinggi. Kemiskinan merupakan salah satu masalah global yang dihadapi banyak negara di dunia, tidak terkecuali Indonesia.

Salah satu penyebab utama masalah kemiskinan di Indonesia adalah rendahnya tingkat pendidikan. Misalnya, masyarakat yang tinggal di daerah terpencil memiliki keterbatasan akses pendidikan, terutama jika ingin memilih sekolah yang sesuai dengan standart yang berlaku. Akibatnya, mereka tidak memiliki pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk mencari pekerjaan. Namun, masyarakat perkotaan dengan akses pendidikan yang lebih baik mungkin masih terkendala oleh tingginya biaya pendidikan. Untuk alasan ini, ada kebutuhan untuk memberikan pendidikan alternatif dan pelatihan keterampilan untuk mempersiapkan individu untuk bekerja dalam kehidupan mereka.

Faktor lain yang berkontribusi terhadap kemiskinan adalah kurangnya kepedulian terhadap situasi sosial sebagian masyarakat yang masih jauh dari kondisi mapan, apalagi orang kaya. Namun, faktor ini juga bisa menjadi dua sisi ketajaman yang berbeda jika tidak dipertimbangkan secara baik. Di satu sisi, memberikan bantuan keuangan kepada orang miskin membantu memenuhi kebutuhan mereka.

Hasil kajian faktor penyebab kemiskinan pada nelayan tradisional di Desa Kedungringin menunjukkan bahwa kualitas sumber daya manusia menjadi hal yang sangat penting untuk dibenahi. Rendahnya tingkat pendidikan nelayan menjadi salah satu faktor penyebab kemiskinan nelayan itu sendiri. Sebagian besar nelayan tradisional di Desa Kedungringin hanya tamatan SD.

Penangkapan ikan adalah salah satu kegiatan yang paling dominan dilakukan oleh masyarakat pesisir, yang sebagian besar hidupnya merea habiskan untuk melaut. Kemiskinan sebagai masalah sosial ekonomi tidak hanya dialami oleh negara berkembang dengan tingkat pendidikan yang rendah, sehingga nelayan tradisional sulit mencari pekerjaan selain nelayan tradisional. 

Pekerjaan alternatif dengan tingkat pendidikan yang lebih rendah membuat nelayan sulit untuk mencari pekerjaan non-nelayan, dan jenis pekerjaan untuk nelayan tergantung pada kemurahan alam untuk menyediakan makanan laut, sehingga ketika musim paceklik.

Gaya hidup konsumtif dan kepedulian terhadap masa depan adalah salah satu kebiasaan memancing yang paling sulit diubah. Selain itu, musim penangkapan ikan yang pendek tidak adanya ikan dan nelayan meminjam uang atau menjual barang-barang rumah tangga untuk kebutuhan sehari-hari.

Kepemilikan nelayan tradisional di Desa Kedungringin memiliki modal yang kecil bahkan tidak jarang meminjam uang untuk modal mencari  ikan. Teknik-teknik yang digunakan, yakni penggunaan alat-alat sederhana, diyakini menjadi faktor utama kemiskinan para nelayan itu sendiri. Selain melestarikan adat dan kebiasaan nenek moyang mereka, para nelayan tradisional ini juga tidak mampu membeli alat tangkap modern yang harganya tak tertandingi oleh mereka. Peran Kelembagaan Ekonomi Sampai saat ini belum ada lembaga ekonomi yang mampu mendukung nelayan tradisional Desa Kedungringin dalam upaya meningkatkan mutu dan kualitas hasil tangkapannya.

Pelabuhan Muncar menjadi salah satu pemasok ikan terbesar di Indonesia. Pada masa itu, nelayan bisa membawa ikan dalam jumlah besar. Namun, kondisi cuaca ekstrem terus menurunkan produksi ikan di Pelabuhan Muncar. Faktor lain yang menyebabkan penurunan produksi ikan di Pelabuhan Muncar adalah perilaku penangkapan ikan yang berlebihan dan pencemaran limbah dari perusahaan pengolahan ikan, ada juga masalah kelangkaan bahan bakar solar dan ketidakmampuan nelayan berlayar untuk berburu ikan.Dampak kenaikan harga BBM paling dirasakan oleh nelayan di pesisir Muncar Banyuwangi. Biaya penangkapaan menaik dengan drastis sementara hasil tangkapan cenderung murah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun