Mohon tunggu...
Muhammad Azis
Muhammad Azis Mohon Tunggu... Mahasiswa

haloo nama saya muhammad azis biasa dipanggil azko, hobi saya bermain sepak bola, saya lahir di bandung juga besar disana, saya memiliki banyak target hidup, dan semoga 5 tahun kedepan bisa mencapai finansial freedom.

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Penelusuran Pabrik Teh Bukanagara Peninggalan Masa Kolonial Belanda.

17 Juni 2025   21:51 Diperbarui: 17 Juni 2025   21:51 228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto pabrik teh Bukanagara (sumber : freepik)

Pabrik Teh Bukanagara, yang berlokasi di Desa Cupunagara, Kecamatan Cisalak, Kabupaten Subang, merupakan salah satu situs bersejarah yang memiliki nilai penting dalam perkembangan industri teh di Indonesia. Didirikan pada tahun 1930-an, pabrik ini merupakan peninggalan dari masa kolonial Belanda yang menunjukkan kemajuan ekonomi dan sosial pada waktu itu. Sebagai bagian dari Perkebunan Teh Tambaksari, yang juga mencakup perkebunan lain seperti Kasomalang dan Palasari, Pabrik Teh Bukanagara tidak hanya berfungsi sebagai tempat produksi teh, tetapi juga sebagai simbol sejarah yang menarik bagi wisatawan yang ingin mengetahui lebih dalam tentang warisan budaya Indonesia.

Pabrik ini dikelilingi oleh keindahan alam yang memukau, terletak di ketinggian lebih dari 1.200 meter di atas permukaan laut. Udara sejuk dan pemandangan yang menakjubkan dari kebun teh yang luas serta pegunungan di sekelilingnya menjadi daya tarik tersendiri bagi para pengunjung. Jalur menuju pabrik ini menawarkan pengalaman perjalanan yang unik, di mana pengunjung dapat menikmati keindahan alam sambil melewati jalan berbatu yang dikelilingi oleh hutan dan tanaman perkebunan. Keindahan alam di sekitar pabrik menciptakan suasana yang tenang dan menenangkan, sangat cocok untuk mereka yang ingin beristirahat dari hiruk-pikuk kehidupan kota.

foto pemandangan sekitar pabrik teh (sumber: freepik)
foto pemandangan sekitar pabrik teh (sumber: freepik)

Dalam perjalanan menuju Pabrik Teh Bukanagara, pengunjung akan menemukan tugu yang menandai pembukaan Jalan Pedati antara Cisalak dan Bukanagara pada tahun 1847, hasil kerja sama antara Raden Rangga Martayuda dan Thomas Hofland. Tugu ini menjadi simbol penting dari sejarah transportasi di wilayah tersebut dan menunjukkan bagaimana jalur ini berfungsi sebagai penghubung untuk mengangkut hasil perkebunan dan barang lainnya antara daerah-daerah di sekitarnya. Jalan ini tidak hanya berfungsi secara ekonomi, tetapi juga memiliki nilai sejarah yang mendalam, mengingat banyaknya orang yang menggunakan jalur ini selama bertahun-tahun untuk berbagai keperluan.

Pabrik Teh Bukanagara yang masih beroperasi hingga saat ini menjadi destinasi wisata yang menarik bagi pengunjung yang ingin belajar tentang proses pembuatan teh dan sejarahnya. Para wisatawan dapat melakukan tur edukatif yang menjelaskan setiap tahap dalam proses produksi teh, mulai dari pemetikan daun hingga pengemasan. Selain itu, keberadaan rumah-rumah tua di sekitar pabrik, termasuk Rumah Belanda Cupunagara, memberikan kesempatan bagi pengunjung untuk merasakan suasana sejarah yang kental. Rumah ini, yang dikenal juga sebagai "Landhuis van Tjoepoenegara," telah berdiri sejak tahun 1930 dan menjadi simbol dari sejarah industri teh di kawasan tersebut.

foto rumah belanda di sekitar pabrik teh (sumber: freepik)
foto rumah belanda di sekitar pabrik teh (sumber: freepik)

Namun, meskipun memiliki potensi besar, beberapa rumah tua di sekitar pabrik dibiarkan rusak dan terlantar, menimbulkan keprihatinan akan pelestarian warisan budaya. Rumah yang dulunya merupakan tempat tinggal kepala Afdeling perkebunan ini memiliki arsitektur yang khas dan menjadi daya tarik tersendiri. Peletakan batu pertama rumah ini dilakukan oleh Anneke Frelier, yang pada saat itu masih berusia tujuh tahun. Sejarah dan nilai estetika rumah ini seharusnya menjadi fokus perhatian untuk menjaga dan melestarikan warisan budaya yang ada.

Desa Cupunagara, dengan segala potensi wisata yang dimilikinya, juga memiliki keindahan alam yang menjanjikan. Bukit-bukit kecil di sekitar pabrik menjadi lokasi yang ideal untuk menikmati matahari terbit atau terbenam, serta menawarkan pemandangan yang menakjubkan. Dalam upaya meningkatkan aksesibilitas, pemerintah Jawa Barat sedang membangun jalan alternatif yang menghubungkan Subang dan Lembang melalui Desa Cupunagara dan Bukanagara. Proyek ini diharapkan dapat mempermudah akses warga, terutama bagi para petani yang kesulitan mengantarkan hasil bumi mereka ke pasar. Dengan adanya akses yang lebih baik, diharapkan perekonomian lokal dapat tumbuh dan berkembang.

Dengan segala potensi yang dimiliki, Pabrik Teh Bukanagara dan Desa Cupunagara diharapkan dapat menjadi destinasi wisata yang semakin diminati, tidak hanya oleh wisatawan lokal tetapi juga mancanegara. Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga dan melestarikan warisan sejarah sambil mendukung pengembangan ekonomi lokal.

foto pabrik teh bukanagara (sumber : freepik)
foto pabrik teh bukanagara (sumber : freepik)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun