Mohon tunggu...
Muhammad Arif Rizki
Muhammad Arif Rizki Mohon Tunggu... Mahasiswa - Assalamu'alaikum Hamba Allah

PGSD UHAMKA

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Seminar Daring "Implementasi Pembelajaran Modern untuk Menyiapkan Pendidik Profesional di Era Society 5.0"

11 April 2021   13:09 Diperbarui: 11 April 2021   15:20 677
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mewujudkan pembelajaran di era society 5.0 memerlukan pembelajaran yang inovatif dimana meruapakan landasan pembelajaran modern. Pembelajaran inovatif merupakan serangkaian kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan pendidik untuk memperoleh pengetahuan melalui pencapaian keterampilan di abad ke -21. Salah satu kegiatan yang diagendakan oleh FKIP UHAMKA yang bertujuan untuk menambah wawasan mahasiswa sebagai calon pendidik serta meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam melakukan inovasi-inovasi pembelajaran adalah salah satunya dengan kegiatan seminar online yang berjudul "Implementasi Pembelajaran Modern Untuk Menyiapkan Pendidik Profesiaonal Di Era Society 5.0". Narasumber dalam kegiatan tersebut yaitu Bapak Dr. Cepi Riyana, M.Pd. yang merupakan Direktur Sistem & Teknologi Informasi UPI / Dosen UPI, kemudian Ibu Dr. Sri Astuti, M.Pd. yang merupakan Wakil Dekan I FKIP UHAMKA, serta Bapak Prof. Dr. Abdul Rahman Ghani, M.Pd. yang merupakan Wakil Rektor I UHAMKA.Acara ini dimoderaoti oleh ibu Khusniyati Masykuroh, M.Pd.

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Kegiatan yang dilaksanakan di Jakarta pada Sabtu 10 April 2021 melalui platform Zoom Meeting dan Live streaming on YouTube ini diikuti secara langsung kurang lebih oleh 576 peserta yaitu mahasiswa dari berbagai prodi mulai dari PGSD, BK, PBSI dan dari berbagai prodi lainnya. Bapak Dr. Cepi Riyana, M.Pd. dalam kegiatan ini membahas tentang Pembelajaran Inovatif Melalui Cyber Pedagogy, kemudian Ibu Dr. Sri Astuti, M.Pd. membahas tentang Pendidikan Responsif Gender, serta Bapak Prof. Dr. Abdul Rahman Ghani, M.Pd yang membahas tentang Empat Opsi Penggantin Ujian Nasional (UN) Sebagai Syarat Kelulusan.

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Pada akhir acara Bapak Prof. Dr. Abdul Rahman Ghani, M.Pd menyampaikan " Ada empat opsi pengganti ujian nasional sebagai syarat kelulusan yaitu pertama dalam bentuk portofolio yang mana bisa berupa evaluasi, nilai sikap, prestasi sebelumnya, dan nilai rapor. Selanjutnya yang kedua yaitu penugasan yang ketiga tes luring atau daring dan yang keempat yaitu bentuk kegiatan lainnya yang ditetapkan oleh satuan pendidikan. Kemudian mengenai assessment nasional, ini  bukan dijadikan sebagai kelulusan, semua itu harapannya dijadikan sebagai dasar perbaikan pembelajaran. Jadi tidak di jadikan sebagai dasar kelulusan melainkan dalam rangka sebagai dasar perbaikan pembelajaran untuk meningkatkan mutu pendidikan di tingkat satuan pendidikan sekolah maupun madrasah.

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Selanjutnya diakhir acara Dr. Cepi Riyana, M.Pd menyampaikan pendapatnya, beliau mengatakan " Kunci kesuksesan di abad ini terletak pada sebuah inovasi. Katakanlah inovasi sebagai sebuah ruh. Maka terbayang jasad tanpa ruh sama dengan mati. Makanya di banyak tempat apalagi di dunia bisnis yang namanya inovasi itu menjadi kunci untuk apakah perusahaan itu bisa Survive atau tidak. Inovasi tiada henti, kalau kita berhenti inovasi maka berhentilah kehidupan ini. Oleh karena itu saya mendorong sekali para guru, dosen dan calon guru untuk terus berinovasi oleh karena itu kita harus punya banyak amunisi karena inovasi merupakan grade tertinggi dalam belajar ". Kemudian beliau menyatakan bahwa Guru tidak akan tegantikan oleh teknologi selama guru bisa terus ikuit berkembang selaras dengan teknologi.

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Kemudian Closing statement yang disampaikan oleh ibu Dr. Sri Astuti, M.Pd beliau mengatakan "sesuai dengan visi FKIP Uhamka adalah menghasilkan lulusan yang cerdas  spiritual, intelektual, emosional, sosial,  ketahan malangan dan responsif gender. Mulai dari pendidikan formal, nonformal, informal jadilah agen perubahan dengan kebaruan dan inovasi teknologi dengan kebaruan dan inovasi responsif gender,jadilah guru yang profesional dan responsif gender.

yt4-6072ae9d8ede487f442da4e2.png
yt4-6072ae9d8ede487f442da4e2.png
Dekan Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka Bpk Dr. Desvian Bandarsyah, M.Pd. mengatakan "Perkembang masyarakat 4.0. dalam era industrialisasi telah menyebabkan dunia seloah-olah terjebak dalam urusan-urusan teknologi yang bersifat mekanis dan dunia dengan segala inovasi serta kreativitasnya ingin memberikan solusi. Sehingga muncullah gagasan tentang revolusi sosial 5.0." Beliau juga mengatakakan "bahwa pendidikan di era society 5.0. ini dimaksudkan sebagai upaya untuk membangun manusia membangun kehidupan bersama yang berpusat pada manusia bukan berpusat pada kemajuan teknologi dan mekanis tetapi pada pertumbuhan-pertumbuhan kehidupan manusia".

yt5-6072aead8ede480db02437a2.png
yt5-6072aead8ede480db02437a2.png
Banyak tantangan dan perubahan yang harus dilakukan di era society 5.0 ini. Termasuk yang harus dilakukan oleh satuan pendidikan sebagai gerbang utama dalam mempersiapkan SDM unggul. Ditambah dengan pembelajaran yang dilakukan dengan jarak jauh karena adanya Pandemi Covid-19 membuat tenaga pendidik harus lebih meningkatkan lagi kemampuannya agar dapat menciptakan SDM yang unggul.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun