Mohon tunggu...
Muhammad Arif Hidayat
Muhammad Arif Hidayat Mohon Tunggu... Guru - Belajar, Berkarya, Bermanfaat

Santri TBM Panggon Sinau

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Memaknai Pendidikan Adab

11 September 2018   16:02 Diperbarui: 11 September 2018   16:11 1051
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pendidikan adalah penopang utama kemajuan suatu bangsa. Oleh karena itu berbagai upaya akan dilakukan untuk memperbaiki sistem pendidikan yang ada. Pun demikian dengan Indonesia, evaluasi dan perbaikan terus dilakukan, dari perubahan kurikulum yang hampir selalu dilakukan di setiap rezim pemerintahan hingga yang terbaru mengenai sistem penerimaan siswa baru melalui zonasi.

Beragam upaya tersebut tidak lain adalah untuk memperbaiki sistem pendidikan di Indonesia sehingga mampu menghasilkan lulusan yang berkualitas yang mampu mendorong kemajuan bangsa ke arah yang lebih baik. Namun tidak jarang upaya-upaya dilakukan tidak memberikan solusi atas permasalahan yang ada atau bahkan justru menambah panjang daftar inventaris masalah pendidikan di Indonesia.

Pentingnya pendidikan di dalam menopang kemajuan suatu bangsa terlihat dalam berbagai peradaban maju baik saat ini maupun masa lampau. 

Maju mundurnya suatu peradaban tergantung atau berkaitan dengan maju mundurnya ilmu pengetahuan (Zarkasyi, 2015). Pada saat ini negara-negara maju seperti Jepang dan Amerika memberikan contoh yang jelas bagaimana majunya peradaban mereka beriringan dengan kemajuan dalam bidang pendidikan.

Peradaban yang maju ibarat tongkat estafet yang terus bergiliran. Bangsa siapa yang memiliki kesadaran dan kemampuan dalam memajukan pendidikan maka bangsa itulah yang akan memiliki peradaban yang maju. Di masa lampau Yunani pernah menjadi bangsa dengan peradaban yang maju, bahkan menjadi kiblat pengetahuan dunia. Namun karena berbagai hal tongkat estafet itu kemudian dilanjutkan oleh peradaban Arab Islam. 

Sejarah mencatat abad ke-8 hingga abad ke-12 merupakan masa kejayaan pemerintah Islam dibawah Dinasti Abbasiyah. Yang tentunya hal itu dibangun dengan kesadaran akan pentingnya pendidikan. 

Pada masa inilah lahir banyak ilmuwan Islam yang tidak hanya menguasai ilmu-ilmu keagamaan namun juga ahli dalam ilmu-ilmu keduniaan seperti matematika, kedokteran, kimia dan lain sebagainya. Pada saat itu dunia Islam menjadi kiblat ilmu pengetahuan jauh meninggalkan peradaban-peradaban lain di dunia.

Kegemilangan pendidikan Islam saat itu tidak lepas dari konsep pembelajaran yang diterapkan. Kunci dari pendidikan Islam pada saat itu adalah tentang adab. Penerapan adab dalam pendidikan merupakan keniscayaan yang harus dilakukan oleh dunia pendidikan (Machsun, 2016).

Pentingnya adab juga dikisahkan oleh KH. Hasyim Asy'arie pendiri Nahdlatul Ulama dalam bukunya Adabul Alim wal Muta'alim, dikisahkan bahwa suatu ketika Imam Syafi'i pernah ditanya seseorang, "Sejauh manakah perhatianmu terhadap adab?" Beliau menjawab "Setiap kali telingaku menyimak suatu pengajaran budi pekerti meski hanya satu huruf maka seluruh organ tubuhku akan ikut merasakan (mendengarnya) seolah-olah setiap organ itu memiliki alat pendengaran (telinga). 

Demikianlah perumpamaan hasrat dan kecintaanku terhadap pengajaran budi pekerti." Beliau ditanya lagi, "Lalu bagaimanakah usaha-usaha dalam mencari adab itu?" Beliau menjawab, "Aku akan senantiasa mencarinya laksana seorang ibu yang mencari anak satu-satunya yang hilang." 

Adab juga menjadi permasalahan yang mendasar dan belum dapat dipecahkan dalam pendidikan di Indonesia. Berita dunia pendidikan kerapkali dihiasai dengan perilaku amoral baik oleh siswa maupun guru atau bahkan juga oleh orang tua.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun