Mohon tunggu...
muhammad arham
muhammad arham Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa baru

oranng dalam tahap belajar dan mencoba beropini

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kenikmatan Desa

31 Oktober 2021   19:35 Diperbarui: 31 Oktober 2021   19:40 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Masyarakat tinggal ditempat yang berbeda-beda. Ada yang tinggal dipesisir pantai, dataran tinggi, pedesaan, perkotaan, dan didalam hutan, atau bahkan ada juga yang hidupnya itu nomaden (berpindah pindah). Sudah pasti berbeda dalam pola hidup, kebiasaan, norma, kebudayaan, dst yang berlaku didaerahnya masing-masing. Hal-hal itu yang membuat banyak orang mengkaji dan mempelajari mengenai hal-hal yang berbeda tersebut.

Salah satu contoh yaitu kehidupan masyarakat dipedesaan. Masyarakat dipedesaan terkenal dengan sifat ramah tamahnya, anti egois, dan sangat hangat dari warga ke warga yang lainnya, bahkan sampai hal yang dipandang kecil sekalipun. Dalam interaksi saja masyarakat pedesaan selalu berusaha agar tidak ada yang sakit hati atau bahkan saling menyakiti satu sama lainnya. Itu ditunjukan oleh tutur kata yang lembut, intonasi yang halus, dan ekspresi yang disukai bukan dibenci.

Lalu dalam hal memberi, di pedesaan itu tidak ada kata gengsi atau malu, sekalipun itu hanya memberi 2 atau 3 butir pisang kepada tetangga, asalkan tengga itu bisa ikut merasakan kebahagiaan meskipun itu hal yang sangat kecil. Dalam perbuatan seperti itu di pedesaan tidak ada kata tanggung. Apapun yang dimiliki sangat ingin tetangga itu bisa merasakannya.

Tapi terkadang ada juga masyarakat pedesaan yang berbalik dan berbeda pada kebiasaannya. Yang pada umumnya dipedesaan itu mudah berbagi, tidak egois, dan ramah namun ada juga warga atau masyarakat yang sulit dalam berbagi, jarang dalam berinteraksi dengan warga lain. Namun jika ada hal demikian biasanya warga itu punya satu alasan mengapa dia melakukan hal demikian yang tidak diketahui oleh warga sekitar.

Jika ada kegiatan yang akan dilakukan dimasyarakat semuanya ikut andil dan berpartisipasi dalam melakukan kegiatan tersebut. Bukan hanya merancang kegiatan yang akan dilaksanakan, namun dari berbagai factor disiapkan. Mulai dari kesiapan warga, kekompakannya, lalu konsumsinya, dan hal hal lainnya selalu dipersiapkan sehingga semuanya bisa ikut berpartisipasi dan ikut merasakan hasil dari kegiatan tersebut. Hal tersebut sesuai dengan Q.S Al-Ashr : 3

Berbagai karakter warga bercampur dan menyatu semuanya ikut melaksana kegiatan yang diselenggarakan. Sebagai contoh dalam kerja bakti atau diesbut juga dengan gotong royong. 

Dalam gotong royong saja banyak orang yang mengikuti namun berbeda maksudnya. Ada yang hanya ingin menyicipi konsumsinya biasanya itu bagi anak anak yang karakternya masih dalam tahap anomi. Anomi itu perilaku yang tidak memperdulikan moral. Dan tujuan anak anak itu memang mengejar suguhan yang diberikan kepada warga yang ikut dalam gotong royong. 

Lalu ada juga ramaja yang berbeda beda. Ada yang memang murni ingin mengikuti kegiatan tersebut dan ada juga yang ingin mendapatkan sesuatu, ada juga yang mengikuti orang tua nya. Kakrakter itu disebut dengan heteronomy atau perkembangan moral dengan pola mengikuti satu tokoh. Biasanya heteronomy itu ada pada tingkat remaja yang selalu mencontoh pada tokoh yang ia percaya atau yang ia sukai. 

Dalam pelaksanaannya itu jika tokohnya itu melakukan sesuatu maka orang itu akan mengikutinya atau bahkan sampai mengikuti kegiatan dari tokoh itu karena saking cintanya atau sudah sangat percaya.

Lalu jika ada kecelakaan dalam kegiatan gotong royong tersebut semuanya menolong korban dan semuanya merasa empati pada orang tersebut. Bahkan setelah kegiatan itu selesai dilaksanakan biasanya warga sekitar menjenguk orang tersebut yang terkena kecelakaan itu. Itu bukan hanya satu dua warga namun biasanya semua warga yang mengetahuinya. Lalu bagaimana jika ada warga yang tidak mengetahui akan hal tersebut? Biasanya warga akan memberitahukan kepada warga lain dari mulut ke mulut dan hal itu menyebar dengan sangat cepat.

Sudah tidak diragukan lagi rasa empati, sifat ramah, tolong menolong sudah terealisasi dikehidupan pedesaan, dan hal itu biasa ditanamkan oleh orang tua kepada anak anaknya sejak kanak kanak. Dari mulai tolong menolong, hingga tutur kata yang layak diucapkan kepada semua warga.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun