Mohon tunggu...
Muhammad AlFath
Muhammad AlFath Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Bahasa dan Kebudayaan Arab, Universitas Al-Azhar Indonesia

Berkarya dengan Menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sekilas tentang Nasehat-nasehat Habib Salim Bin Jindan

30 Juli 2022   19:54 Diperbarui: 30 Juli 2022   20:16 513
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://lektur.kemenag.go.id/manuskrip/web/koleksi-detail/lkk-jkt2017-haj013.html#ad-image-0

Buku ini berisi kesaksian Habib Salim bin Jindan kepada keluarga, anak-anak dan kerabatnya. Ini berisi banyak nasihat yang sangat membantu tentang Aqidah, mencintai hadits, menyebarkannya, mengajar di Majlis, mencintai Sunnah dan dibahas dalam  buku ini. Sebelum kita membahas lebih lanjut tentang buku ini, mari kita mengenal terlebih dahulu siapa penulis buku ini.

 Al-Habib Salim bin Jindan lahir pada tanggal 7 September 1906M/18 Rajab 1324H di Surabaya, nama lengkapnya Habib Salim bin Ahmad bin Husain bin Saleh bin Abdullah bin Jindan bin Abdullah bin Umar bin Abdullah bin Sheikhan bin Ash Sheikh Bin Salim.

Beliau adalah seorang Ulama besar yang ada di Indonesia,  Beliau wafat di Jakarta pada tanggal 16 Rabiul Awal 1389H. Beliau telah menulis banyak buku yang mencakup berbagai bidang ilmu. Berikut ini adalah sejarah, baik dalam Islam Nusantara maupun secara umum. Adapun karya Beliau yang berjudul  Waya Ibn Jindn Aw Bih Ahlahu Wa Auldahu Wa Arfqahu, buku tersebut menjelaskan tentang nasehat-nasehat yang diberikan  Habib ibn Jindan sebelum wafatnya.

Nasehat mendiang Habib Salim bin Jindan adalah pentingnya mengikuti akhlak keluarga. "Adalah kewajiban umat Islam, terutama orang tua, untuk menasihati, melindungi dan mendidik keluarga mereka untuk menjauhkan mereka dari orang-orang yang dapat merugikan mereka secara moral. Bagi orang tua adalah wasilah (perantara) yang membimbing anak-anaknya.

 Nasihat  ayah dan ibu mempengaruhi anak-anak lebih dari nasihat orang lain."

 Kita semua tahu bahwa kasih sayang adalah emosi lebih dari  simpati antara dua orang atau makhluk  dalam hubungan spiritual yang disebabkan oleh pengaruh luar. Sebagai makhluk yang paling sempurna, kita memang memiliki hak istimewa kita sendiri untuk berbaring di sisi  baik dan buruk dari jiwa kita. 

Oleh karena itu, kita harus menyampaikan kasih sayang kepada semua yang kita temui, baik dari kelompok manusia maupun dari makhluk lain. Dari cinta itulah muncul kasih sayang, kedamaian dan  empati terhadap makhluk hidup lainnya.

Karakter cinta adalah karakter yang paling terpuji dan penting yang harus kita miliki. Dari firman Allah SWT, kita dapat memahami keutamaan moral cinta. Allah SWT berfirman: Mereka (orang-orang yang beriman dan saling menasehati) adalah golongan yang benar." (Q.S. Al-Balad :17-18) Sifat cinta itu berasal dari hati yang lembut (peka) dan kelembutan jiwa. 

Hatinya sangat peka terhadap emosi yang diinginkan orang lain, dan kelembutan jiwanya mendorongnya untuk memberikan apa yang dimilikinya. Inilah yang memberi manusia sifat welas asih, selalu memaafkan kesalahan orang lain, membantu yang membutuhkan, membantu yang lemah, menyuburkan rasa lapar, menghibur duka, dan mendatangkan sifat-sifat baik lainnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun