Mohon tunggu...
Muhammad Afkhar Nur Albaet
Muhammad Afkhar Nur Albaet Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Unila

Mahasiswa Pendidikan Ilmu Pengetahuan Geografi, Fakultas Keguguran dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung 2020 Dengan Nomor Pokok Mahasiswa 2013034022

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh Perubahan Iklim di Perikanan

20 Desember 2020   14:28 Diperbarui: 20 Desember 2020   14:53 219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Seperti yang  kita ketahui bahwa indonesia merupakan negara maritim terbesar di dunia saat ini, sebagai negara maritim sudah jelas bahwa potensi hasil laut dari indonesia sangatlah melimpah. hasil laut di indonesia sudah terkenal sampai kemancan negara. Panjang bibir pantai indonesia sendiri mencapai 81.000 kilometer dan memiliki kawasan laut dengan luas 5.800 ribu kilometer persegi, pasti akan sangat rentan terhadap perubahan iklim. 

Sektor perikanan yang memiliki peran penting baik secara sosial maupun secara ekonomi, sangat terpengaruh oleh Perubahan iklim dan berbagai perubahan kondisi alam yang terus menekan turun hasil tangkapan ikan di laut. berbagai faktor-faktor yang sangat memperngaruhi seperti ketidak pastian cuaca dan tidak sesuai musimnya, kondisi cuaca yang ekstrem.

Selanjutnya Hasil perikanan tangkap sendiri memiliki peranan yang sangat penting bagi perekonomian dan kesejahteraan masyarakat indonesia baik dalam skala lokal maupun nasional. Perikanan tangkap di laut merupakan penghasil utama komoditas ikan karena 84,7% ikan tangkapan diperoleh dari jenis usaha perikanan tangkap (KKP 2011). Selain itu juga tingginya ketergantungan masyarakat terhadap sektor perikanan dapat dilihat bahwa sektor perikanan tahun 2013 menyumbang PBD nasional sebesar 2,09-2,34% selama tahun 2010-2014 (KKP 2015).

Tentu jelas banyak sekali faktor yang mempengaruhi dan menekan turunnya hasil tangkapan ikan dilaut contohnya saja hujan badai yang menerpa bagian bibir pantai hingga ketengah menyebabkan para nelayan menjadi enggan berlayar menuju tengah laut untuk menangkap ikan, beberapa nelayan di kab. Pesisir Barat, Provinsi Lampung ketika ditanya kenapa enggan berlayar ditengah hujan mereka menjawab karena takut perahu yang mereka tumpangi terguling dan mesin kapal mereka menjadi rusak. 

Lalu faktor kenaikan suhu permukaan laut (sea surface temperature-SST) yang menyebabkan tingginya gelombang pasang juga menyebabkan susahnya nelayan untuk melaut tingginya gelombang air laut akan menyebabkan susahnya nelayan kecil untuk menangkap ikan karena perahu meraka yang cendrung kecil dan berbahaya jika terhempas oleh ombak besar. Serta perubahan arah angin yang tak pasti juga menyebabkan susahnya nelayan kecil untuk melaut terutama nelayan tradisional yang masih nmenggunakan layar, hal-hal tersebut merupakan penyebab menurunkan tingkat produktivitas nelayan sehingga hasil tangkapan laut mengalami penurunan.

Perubahan iklim sendiri juga menurunkan stok ikan laut dunia sehingga akan dapat menyebabkan menurunnya produksi perikanan hingga 35%. Antara tahun 1930 hingga tahun 2010, produksi ikan global turun sampai 4,1%. Fenomena ini menjadi ancaman serius karena ikan laut merupakan sumber protein utama dunia dan menopang pekerjaan bagi 56 juta orang didunia. Sedangkan bagi Indonesia, dampak perubahan iklim terhadap sektor perikanan belum sepenuhnya dipahami. Namun dari hasil penelitian tentang perubahan iklim dan keterkaitannya dengan sektor perikanan secara global, menunjukkan bahwa hasil tangkapan ikan di Indonesia akan mengalami penurunan sekitar 15 hingga 30 persen.

Sudah jelas indonesia merupakan salah satu yang terpengaruhi dan salah satunya wilayah DKI Jakarta, seperti data hasil produk perikanan laut yang di jual di TPI sekitar 104.956,90 ton pada tahun 2016 dan pada tahun 2017 terjadi penurunan yang sangat jauh menjadi 31.228,34 ton sumber data diambil dari website Badan Pusat Statistika Nasional, Slamet Subjakto selaku Direktur Jendral Perikanan Budidaya menyatakan bahwa kemungkinan besar produktivitas ikan laut menurun adalah disebabkan oleh faktor alam. 

Hujan lebat yang melanda sepanjang tahun 2016 membuatnya kurang cocok untuk reproduksi ikan. Lebih detailnya ia menjelaskan bahwa hujan menyebabkan kadar garam laut berubah. Namun tidak hanya itu, menurut beliau PH air juga berubah akibat hujan tersebut, dikarenakan hujan mengandung zat asam. "Bukan saja kadar garam, tetapi PH juga kan mengalami penurunan. Karena hujan itu adalah asam, PH-nya rendah. Sehingga ini akan berpengaruh juga terhadap penurunan kwalitas air," cetus Slamet Subjakto.

Salah satu fenomena yang mempengaruhi dan berdapmpak terhadap perekonomian perikanan laut adalah El Nio dan La Nia yang banyak  mempengaruhi samudera-samudera dunia. Fenomena ini mengakibatkan naiknya suhu di permukaan air laut sehingga akan mempengaruhi pola kehidupan ikan di dalamnya. 

Perubahan suhu akan mempengaruhi zona tempat untuk mencari makan ikan yang dapat menyebabkan buka hanya penurunan, tetapi juga bisa pergeseran populasi spesies ikan ke laut yang lebih dingin atau panas. Dampak kenaikan suhu air laut sendiri sangat memberi pengaruh yang kompleks terhadap berbagai aspek kelautan, termasuk yaitu perikanan. Dampak tersebut bisa terjadi secara langsung maupun tidak langsung. Efeknya akan muncul dalam waktu yang berbeda-beda. Bahkan, terkadang dampak tidak dapat terdeteksi pada awal perubahan sehingga baru disadari ketika adanya pihak yang merasa dirugikan.

Lalu dari berpindahnya zona tempat untuk mecari makanan, hal inipasti akan mempengaruhi para nelayan kecil untuk semakin jauh ketengah laut agar mendapatkan tangkapan ikan yang kemudian dijual dipasar tradisional atau kepada pelapak ikan. Tentu tidak masalah jika harga bahan bakar untuk mesin kapal tetap stabil, akan tetapi harga bahan bakar minyak cendrung tidak stabil dan hal ini sangat berpengaruh kepada nelayan kecil yang tak jarang mereka bukannya mengalami kerugian saat berlayar. Seharusnya nelayan kecil mendapat subsidi bahan bakar untuk dari pemerintah untuk melaut.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun