Politeknik APP Jakarta melalui Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Kabinet Niskala Laksana kembali menghadirkan sebuah program istimewa bagi mahasiswa yang ingin mengasah jiwa kepemimpinan. Kegiatan ini adalah Pelatihan Kepemimpinan Mahasiswa (PKM) 2025 dengan tema "Leadership in Action: Mahasiswa Berani Bertindak, Menginspirasi, dan Berkontribusi".
Acara ini akan digelar pada 28 September 2025 di Aula Jayawijaya, Politeknik APP Jakarta. PKM dirancang khusus untuk mahasiswa angkatan 2024 dan 2025 yang memiliki semangat untuk berkembang, aktif berorganisasi, serta siap menjadi generasi penerus yang produktif, komunikatif, dan inspiratif.
Melalui rangkaian materi, diskusi, simulasi, hingga sesi interaktif seperti games dan ice breaking, peserta akan dibekali keterampilan kepemimpinan, komunikasi, strategi organisasi, hingga teknik pengambilan keputusan. Para pemateri berasal dari kalangan akademisi maupun praktisi yang berkompeten di bidangnya, sehingga mahasiswa bisa langsung belajar dari pengalaman nyata.
Salah satunya adalah Jenal Arifin, seorang pengusaha sekaligus mantan Presiden Mahasiswa Politeknik APP Jakarta tahun 2004. Kehadirannya menjadi bukti nyata bahwa pengalaman berorganisasi di kampus dapat menjadi pijakan kuat dalam membangun karier setelah lulus.
Selain itu, ada David Rafendra, Presiden Mahasiswa 2022, yang akan berbagi pengalaman mengenai dinamika kepemimpinan dan pemecahan masalah di era modern. Dari generasi berikutnya, Haris Yus Idan, Presiden Mahasiswa 2023, juga turut hadir untuk membagikan strategi dalam berorganisasi, melobi, dan bernegosiasi.
Tidak ketinggalan, Ibrahim Rais, Presiden Mahasiswa 2024 sekaligus penggerak utama PKM tahun ini, akan membawakan materi mengenai Keorganisasian dan Kelembagaan. Melalui pengalamannya, ia akan menjelaskan bagaimana struktur organisasi mahasiswa berjalan serta pentingnya peran kelembagaan dalam menguatkan dinamika kampus.
Dari Majelis Permusyawaratan Mahasiswa (MPM), Pitria Ramadhanie, turut menjadi pemateri yang akan memberikan pemahaman mengenai tata cara persidangan serta peran MPM dalam menjaga sistem organisasi mahasiswa.
Ketua Pelaksana PKM 2025, Divya Mutiara Islam, menyampaikan bahwa kegiatan ini dirancang untuk menjadi pengalaman yang bermanfaat bagi seluruh peserta.
"Kami ingin memastikan bahwa PKM 2025 benar-benar menjadi ruang belajar yang menyenangkan dan penuh makna. Tidak ada unsur kekerasan atau perundungan dalam proses pengkaderan ini. Semua kegiatan kami kemas dalam bentuk edukasi, diskusi, simulasi, dan interaksi positif. Harapannya, mahasiswa tidak hanya mendapatkan pengetahuan, tetapi juga pengalaman berharga yang bisa membentuk karakter kepemimpinan mereka," ujar Divya.
Ia juga menambahkan, "Dengan menghadirkan pemateri yang berpengalaman, kami berharap peserta bisa melihat langsung bagaimana perjalanan kepemimpinan dari berbagai generasi. Ini akan menjadi inspirasi sekaligus motivasi bahwa setiap mahasiswa punya kesempatan untuk tumbuh menjadi pemimpin."
Lebih dari sekadar syarat untuk bergabung di BEM atau MPM, PKM 2025 adalah langkah nyata mencetak kader pemimpin masa depan yang profesional, amanah, dan berkontribusi nyata untuk lingkungan kampus maupun bangsa.