Tak bisa dipungkiri bahwa penampilan Liverpool hingga pertengahan musim bisa dibilang sangat fantastis. Hingga 16 pertandingan, Liverpool menjadi satu-satunya tim yang belum terkalahkan di kompetisi domestik dari 5 liga top Eropa lainnya. Rival abadi mereka, Manchester United, menjadi satu-satunya tim yang mampu mencuri poin dari skuad asuhan Jurgen Klopp. Bahkan Liverpool mampu mencatatkan rekor 33 laga terakhir di Premier League tanpa kekalahan melewati rekor tahun 1987-1988 dimana kala itu Liverpool tak terkalahkan di 32 pertandingan Liga Inggris.
Namun dibalik catatan impresif Liverpool, terdapat catatan buruk bagi pertahanan Liverpool. Hingga pekan ke-16, Liverpool hanya bisa mencatatkan 3 cleansheet / tak kebobolan dalam sebuah pertandingan. Catatan ini jauh dibawah torehan musim lalu dimana dari 16 pertandingan awal Premier League mampu mencatatkan 10 cleansheet.
Musim ini saja Liverpool belum pernah cleansheet ketika bermain di kandang. Tiga cleansheet yang diraih didapatkan dari laga tandang menghadapi Burnley, Sheffield United, dan Bournemouth. Bahkan di Liga Champions musim ini, Liverpool selalu kebobolan di setiap pertandingan. Tentunya hal ini menjadi sinyal merah meski Liverpool mampu tampil konsisten.
Hal ini tak lepas dari berbagai permasalahan di lini belakang. Cedera Alisson yang berstatus kiper terbaik dunia menjadi salah satu faktor yang menyebabkan rapuhnya pertahanan Liverpool dalam beberapa momen. Bahkan setelah Alisson pulih dari cedera pun, penampilannya masih belum sebaik musim lalu.
Tak hanya itu, cedera Joel Matip yang biasa berduet dengan Virgil van Dijk di bek tengah bisa menjadi salah satu faktor. Banyaknya permasalahan menjadi celah penting bagi lawan untuk bisa dimanfaatkan.
Apalagi bulan Desember ini Liverpool akan menghadapi jadwal pertandingan yang super padat. Tanggal 17-18 Desember mendatang, Liverpool akan melakoni 2 pertandingan dalam kurun waktu kurang dari 24 jam sehingga Jurgen Klopp dan staff harus membagi dua tim, yaitu tim yang didominasi pemain muda menghadapi Aston Villa pada perempatfinal Piala Liga dan tim utama yang tampil pada Piala Dunia Antarklub di Qatar.