Mohon tunggu...
Muhammad Rafif
Muhammad Rafif Mohon Tunggu... Novelis - Mahasiswa

Selama belum masuk ke liang lahat, selama itu pula kewajiban menulis harus ditunaikan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Bertanya: Terkadang Dianjurkan, Terkadang Diharamkan

17 Januari 2023   20:14 Diperbarui: 17 Januari 2023   20:38 302
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: Canva

Ada seorang siswa pintar, rifqy namanya. Di dalam kelas, ia termasuk seorang siswa yang aktif bertanya terkait bahan pelajaran yang masih belum dipahami olehnya. Pertanyaan itu ia lontarkan kepada gurunya maupun kepada kawan-kawannya yang sedang presentasi. 

Gurunya yang bernama bu Jamilah, merasa senang sekali mempunyai seorang siswa, yang aktif bertanya seperti rifqy. Akan tetapi, lain hal dengan teman-teman kelasnya, yang sebagian besar sangat membenci rifqy, karena dianggap 'caper' dan selalu bertanya terus-terusan. 

Pada saat itu rifqy mulai dijauhi oleh teman-teman kelasnya. Bahkan, di lain waktu, ia sampai dirundung di luar kelas akibat pada saat teman kelasnya presentasi, rifqy bertanya dengan pertanyaan yang sulit dijawab oleh teman kelasnya itu. Dari kejadian itulah, rifqy menjadi takut dan tidak pernah bertanya lagi di dalam kelas.

. . .

Fenomena diatas tentunya masih banyak kita temukan di sekolah bahkan di tingkat universitas. Dimana, kehadiran seorang yang rajin bertanya seakan menjadi penganggu bagi mereka yang tak mau untuk maju. Seolah-olah seseorang yang seperti itu dianggap sebagai 'biang keonaran' yang mesti dimusnahkan dan dibungkam. 

Padahal, dalam dunia pendidikan, bertanya itu adalah suatu keniscayaan yang tak boleh dibatasi ataupun dilarang. Tanpa adanya pertanyaan, ilmu itu tidak akan jalan; ide tidak akan didapatkan.

Padahal, para guru dan dosen di kelas tentunya sengaja menciptakan presentasi perkelompok yang berisi masing-masing 3-4 orang, agar nantinya diskusi dapat tercipta. Tapi, hal itu belum berjalan dengan maksimal. 

Adanya presentasi pun, tak membuat para siswa itu berdiskusi. Sehabis, sang presentator menjelaskan materi presentasinya, sangat jarang sekali siswa lainnya yang tidak bertugas, menanggapi dan bertanya berdasarkan apa yang masih ia ragui dan belum jelas. 

Entah diancam oleh teman yang sedang presentasi seperti hal nya rifqy untuk tidak bertanya atau ada alasan lainnya, tentunya hal inilah yang membuat presentasi menjadi tak aktif dan kelas menjadi sepi dari diskusi.

Seorang siswa harus berani bertanya sebagaimana hal nya rifqy. Karena dengan bertanya, kita mendapatkan kepuasan tersendiri - kepuasan dikarenakan rasa penasaran kita sudah terpenuhi. 

Seseorang yang bertanya dengan baik tentu bukan karena ingin menguji kapasitas sang presentator di dalam kelas, karena ia tidak boleh melakukan itu. Akan tetapi ia bertanya, karena ia benar-benar masih kurang paham terhadap materi yang dijelaskan, dan hal itu sah-sah saja bahkan sangat dianjurkan untuk dilakukan di dalam kelas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun