“Makna Historis Sumpah Pemuda sebagai Tiga Butir Simbol Ikrar Persatuan dan Identitas Bangsa Indonesia di Tengah Keberagaman”
Oleh : Muhammad Irfan Setiawan
Pendahuluan
Setiap tanggal 28 Oktober, bangsa Indonesia mengenang momen bersejarah yang menjadi tonggak utama dalam perjuangan kemerdekaan yakni Sumpah Pemuda. Ikrar ini bukan sekadar rangkaian kalimat saja, tetapi merupakan simbol komitmen kolektif pemuda Indonesia yang merobohkan sekat-sekat kedaerahan demi satu cita-cita nasional sebagai Indonesia merdeka. Dalam sejarahnya, Sumpah Pemuda berisi tiga butir ikrar utama satu tanah air, satu bangsa, dan satu bahasa yang menjelma menjadi simbol persatuan bangsa. Sumpah Pemuda menjadi titik balik bersejarah yang menegaskan bahwa para pemuda telah menetapkan Indonesia sebagai negara yang utuh dan bersatu, yang berarti Indonesia adalah satu kesatuan yang tak terpisahkan (Nurjanah, 2023).
Latar Belakang Historis
Awal abad ke-20 merupakan masa munculnya berbagai organisasi pemuda di Nusantara. Perjuangan pemuda yang bersifat kedaerahan, sudah mulai tampak pada pertengahan tahun 1926 (Woring, 2022), hal ini dibuktikan dengan adanya organisasi seperti Jong Java, Jong Sumatranen Bond, Jong Batak, dan yang lainnya. Meskipun semangat pergerakan sudah muncul, fragmentasi identitas daerah menghambat terbentuknya kekuatan nasional yang utuh. Momentum perubahan mulai dirintis melalui Kongres Pemuda I pada 30 April – 2 Mei 1926. Meskipun belum melahirkan satu sikap bulat, kongres ini mencetuskan cita-cita persatuan yang kemudian dirumuskan secara konkret dalam Kongres Pemuda II pada 27–28 Oktober 1928. Dari sinilah lahir tiga butir Sumpah Pemuda sebagai dasar identitas kebangsaan Indonesia.
Makna Tiga Butir Sumpah Pemuda
Nilai-nilai luhur yang terkandung dalam peristiwa Sumpah Pemuda bukan hanya menjadi pondasi utama dalam perjuangan meraih kemerdekaan Indonesia, tetapi juga senantiasa relevan sebagai pedoman moral dan semangat dalam membangun persatuan nasional. Ikrar yang diucapkan para pemuda pada 28 Oktober 1928 menjadi simbol dari tekad kuat untuk menyatukan seluruh elemen bangsa yang berbeda latar belakang, suku, budaya, bahasa, hingga daerah asal, dalam satu cita-cita mulia: Indonesia merdeka dan bersatu (Auliahasanah et., al, 2024). Tiga butir ikrar satu tanah air, satu bangsa, dan satu bahasa menjadi komitmen bersama yang mampu menggerakkan seluruh rakyat Indonesia untuk bangkit melawan penjajahan dan memperjuangkan kedaulatan bangsa.
1. Satu Tanah Air, Tanah Air Indonesia
Butir pertama menegaskan bahwa meskipun para pemuda berasal dari berbagai wilayah dengan kondisi geografis berbeda-beda, mereka memiliki kesadaran bersama untuk menjadikan Nusantara sebagai satu kesatuan wilayah yang utuh. Ini merupakan bentuk penolakan terhadap batasan kolonial dan awal kesadaran teritorial sebagai bangsa.
2. Satu Bangsa, Bangsa Indonesia