Mohon tunggu...
Muhammad Risqi
Muhammad Risqi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pribadi

belajar dan belajar

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dampak Perekonomian dan Pendidikan di Kabupaten Aceh Tamiang

15 April 2021   17:00 Diperbarui: 15 April 2021   17:13 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dampak Covid 19 di Kabupaten Aceh Tamiang

Karang Baru- di kutip dari Wikepedia Kabupaten Aceh Tamiang memiliki 12 kecamatan dan 213 gampong dengan kode pos 24471-24478 (dari total 243 kecamatan dan 5827 gampong di seluruh Aceh). Per tahun 2010, jumlah penduduk di wilayah ini adalah 250.992 (dari penduduk seluruh provinsi Aceh yang berjumlah 4.486.570) yang terdiri atas 126.724 pria dan 124.268 wanita (rasio 101,98). Dengan luas daerah 211.973 ha (dibanding luas seluruh provinsi Aceh 5.677.081 ha), tingkat kepadatan penduduk di wilayah ini adalah 130 jiwa/km (dibanding kepadatan provinsi 78 jiwa/km). Pada tahun 2017, jumlah penduduknya sebesar 287.733 jiwa dengan luas wilayahnya 1.956,72 km dan sebaran penduduk 147 jiwa/km

Keadaan Kabupaten Aceh Tamiang merupakan kawasan kaya minyak dan gas, meski jumlahnya tidak sebesar Kabupaten Aceh Utara, dan kawasan ini juga merupakan salah satu pusat perkebunan kelapa sawit di Aceh. Di samping itu, Aceh Tamiang juga mengandalkan sektor angkutan karena posisinya yang strategis, dan angkutan air merupakan salah satu primadona alternatif karena kabupaten ini dialiri dua sungai besar yakni Sungai Tamiang (yang terpecah menjadi Simpang Kiri dan Simpang Kanan) dan Sungai Kaloy. Kabupaten Aceh Tamiang juga mengandalkan sektor pertanian, industri pengolahan dan perdagangan.

Pandemi COVID-19 adalah peristiwa menyebarnya Penyakit koronavirus 2019 (Bahasa Inggris: Coronavirus disease 2019, disingkat COVID-19) di seluruh dunia untuk semua Negara. Penyakit ini disebabkan oleh koronavirus jenis baru yang diberi nama SARS-CoV-2. Wabah COVID-19 pertama kali dideteksi di Kota Wuhan, Hubei, Tiongkok pada tanggal 1 Desember 2019, dan ditetapkan sebagai pandemi oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada tanggal 11 Maret 2020. Hingga 14 November 2020, lebih dari 53.281.350 orang kasus telah dilaporkan lebih dari 219 negara dan wilayah seluruh dunia, mengakibatkan lebih dari 1.301.021 orang meninggal dunia dan lebih dari 34.394.214 orang sembuh.

Virus SARS-CoV-2 diduga menyebar di antara orang-orang terutama melalui percikan pernapasan (droplet) yang dihasilkan selama batuk. Percikan ini juga dapat dihasilkan dari bersin dan pernapasan normal. Selain itu, virus dapat menyebar akibat menyentuh permukaan benda yang terkontaminasi dan kemudian menyentuh wajah seseorang. Penyakit COVID-19 paling menular saat orang yang menderitanya memiliki gejala, meskipun penyebaran mungkin saja terjadi sebelum gejala muncul. Periode waktu antara paparan virus dan munculnya gejala biasanya sekitar lima hari, tetapi dapat berkisar dari dua hingga empat belas hari.Gejala umum di antaranya demam, batuk, dan sesak napas. Komplikasi dapat berupa pneumonia dan penyakit pernapasan akut berat. Tidak ada vaksin atau pengobatan antivirus khusus untuk penyakit ini. Pengobatan primer yang diberikan berupa terapi simtomatik dan suportif. Langkah-langkah pencegahan yang direkomendasikan di antaranya mencuci tangan, menutup mulut saat batuk, menjaga jarak dari orang lain, serta pemantauan dan isolasi diri untuk orang yang mencurigai bahwa mereka terinfeksi.

Pandemi ini telah menyebabkan gangguan sosioekonomi global, penundaan atau pembatalan acara olahraga dan budaya,dan kekhawatiran luas tentang kekurangan persediaan barang yang mendorong pembelian panik. Misinformasi dan teori konspirasi tentang virus telah menyebar secara daring, dan telah terjadi insiden xenophobia dan rasisme terhadap orang Tiongkok dan orang-orang Asia Timur atau Asia Tenggara lainnya.

Disisi lain Aceh Tamiang memiliki ibu kota yaitu Kuala Simpang. Yang hanya mengandalkan dari sektor perbelanjaan. Di masa Pandemi ini pedagang kelapa di pasar tradisional itu mengaku bidang usahanya merupakan yang paling telah dihantam gelombang virus Corona Bila di waktu normal dia sanggup memborong buah kelapa sebanyak satu mobil pikap, kini dia hanya berani menerima 50 butir per harinya ekarang ini bisa jual 50 butir saja sudah lumayan kali. Kalau dulu jangan ditanya, satu mobil (pikap) berani kita tampung setiap hari," kata Juliansyah, pedagang di Pasar Pagi Kualasimpang Otomatis minimnya buah yang terjual ini membuat penghasilannya menurun drastis dan bisa bisa kami nombok. Selain pedagang kelapa banyak para pedagang yang kehilangan mata pencarian seperti, Tukang becak yang hilang langanannya anak sekolah, tukang jualan jajanan di sekolah yang anak sekolah libur, tukang pelaminan serta para pekerja nya membuat mereka harus memutar pikiran untuk mencukupi kebutuhah hidup sehari hari. Selain sektor ekonomi juga berpengaruh pada sektor pertumbuhan perkembangan anak anak yang banyak orang tua mulai mengeluh akan tingkah anak anaknya yang hanya asik dengan gudgetnya. Banyak para orang tua mulai gelisah dengan keadaan saat ini. Di khawatikan game sangat berpengaruh besar.
pengalaman saat anak disuruh melalukan kegiatan ibadah lebih memilih menyelsaikan misi game dari pada menyegerakan ibadah.

Berikut adalah beberapa hal yang dapat meningkatkan resiliensi dalam diri seseorang sekaligus bisa menjadi faktor pelindung buat individu dalam usaha untuk tetap tangguh bertahan menghadapi situasi sulit seperti saat ini: Miliki efikasi diri yang baik, artinya yakin akan kemampuan diri sendiri untuk bisa mengatasi situasi saat ini dengan melihat kelebihan-kelebihan yang dimiliki; Cobalah selalu meregulasi emosi, artinya ketika menghadapi situasi yang tidak menyenangkan emosi usahakan tetap tenang, misalnya dengan melakukan relaksasi dulu sebelum memberikan respons; Latih kendalikan impuls, artinya kenali dorongan-dorongan dalam diri dan analisis apakah dorongan atau keinginan tersebut tepat atau tidak sebelum membuat keputusan; Lakukan analisis situasi yaitu dengan mengurai dan menganalisa komponen kejadian atau masalah, lalu merumuskan langkah perbaikan; Tetap optimis artinya tetap berpikir dan berpandangan positif serta bertindak konstruktif dalam situasi apapun; Tingkatkan empati dengan merespons secara tepat kondisi orang lain; Tingkatkan aspek positif dalam diri sendiri dengan misalnya dengan menambah skill, pengetahuan atau dengan melatih bakat dan minat yang dimiliki; Tingkatkan kedekatan dan relasi bersama keluarga, teman juga komunitas dengan melakukan komunikasi yang aktif dan baik; Menerima perubahan yang terjadi sebagai bagian dari kehidupan dan mengenali strategi koping masalah yang bisa diterapkan; Terus memelihara pengharapan bahwa situasi akan lebih baik; Bersyukur untuk setiap hal baik yang dialami setiap harinya, misalnya masih dapat berkumpul bersama keluarga, masih dapat mengerjakan tugas di rumah, masih dapat memanjatkan doa di rumah, mendampingi anak dalam mengerjakan tugas di rumah, dan lain sebagainya; Gunakan humor positif untuk komunikasi dengan orang lain, ini tentu akan menimbulkan perasaan bahagia yang bisa menambah resiliensi pastinya. Dengan menjadi pribadi yang resilien, kita menjadi lebih mampu beradaptasi dengan situasi sulit saat ini, mampu memikirkan langkah-langkah konkret untuk memproteksi diri kita dan keluarga yang pada akhirnya memampukan bangsa ini menghadapi pandemi Covid-19. Selamat menjadi pribadi yang resilien. Bersama kita bisa hadapi ini.

Penulis :Muhammad Risqi Mahasiswa KPM-DR berbasis Medsos 2021 IAIN LANGSA

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun